Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Defisit Anggaran Jauh Lebih Rendah dari Target

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan defisit anggaran hingga November 2018 mencapai Rp287,9 triliun atau 1,95% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) mengikuti rapat kerja dengan banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) mengikuti rapat kerja dengan banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, NUSA DUA, Bali — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan defisit anggaran hingga November 2018 mencapai Rp287,9 triliun atau 1,95% dari PDB.

Menurut Sri Mulyani, pencapaian realisasi defisit tersebut jauh lebih kecil dari yang ditargetkan dalam APBN 2018 sebesar Rp325,9 triliun atau 2,19% dari PDB.

“Akhir tahun kemungkinan turun lagi di bawah 1,95%. Estimasinya sekitar 1,86%-1,87%. Ini jauh lebih baik dari defisit awal yang dianggarkan yakni 2,19%,” jelasnya, Kamis (6/12/2018).

Menurutnya, pencapaian defisit tersebut merupakan yang terbaik sejak 2 tahun terakhir. Adapun untuk defisit keseimbangan primer per November 2018 tercatat Rp36,8 triliun atau jauh lebih rendah dari target APBN 2018 sebesar Rp87,3 triliun.

“Keseimbangan primer lebih baik dibandingkan dengan 5 tahun terakhir, kami terus jaga supaya tetap sehat.” jelasnya.

Sri Mulyani menjelaskan, secara keseluruhan membaiknya realisasi defisit anggaran dan keseimbangan primer tersebut ditopang oleh kinerja penerimaan negara yang cukup kuat.

“Pertumbuhan penerimaan lebih kuat dibandingkan dengan pertumbuhan belanja. Ini tren yang membaik secara signifikan,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper