Bisnis.com, NUSA DUA, Bali — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan defisit anggaran hingga November 2018 mencapai Rp287,9 triliun atau 1,95% dari PDB.
Menurut Sri Mulyani, pencapaian realisasi defisit tersebut jauh lebih kecil dari yang ditargetkan dalam APBN 2018 sebesar Rp325,9 triliun atau 2,19% dari PDB.
“Akhir tahun kemungkinan turun lagi di bawah 1,95%. Estimasinya sekitar 1,86%-1,87%. Ini jauh lebih baik dari defisit awal yang dianggarkan yakni 2,19%,” jelasnya, Kamis (6/12/2018).
Menurutnya, pencapaian defisit tersebut merupakan yang terbaik sejak 2 tahun terakhir. Adapun untuk defisit keseimbangan primer per November 2018 tercatat Rp36,8 triliun atau jauh lebih rendah dari target APBN 2018 sebesar Rp87,3 triliun.
“Keseimbangan primer lebih baik dibandingkan dengan 5 tahun terakhir, kami terus jaga supaya tetap sehat.” jelasnya.
Sri Mulyani menjelaskan, secara keseluruhan membaiknya realisasi defisit anggaran dan keseimbangan primer tersebut ditopang oleh kinerja penerimaan negara yang cukup kuat.
Baca Juga
“Pertumbuhan penerimaan lebih kuat dibandingkan dengan pertumbuhan belanja. Ini tren yang membaik secara signifikan,” tuturnya.