Bisnis.com, JAKARTA — Percepatan proyek Lapangan Abadi, Blok Masela menjadi salah satu prioritas yang akan dituntaskan SKK Migas di bawah kepemimpinan Dwi Soetjipto.
Dwi mengatakan, pihaknya akan mempercepat pengoperasian blok migas lepas pantai di Laut Arafuru, Maluku tersebut dari yang semula ditargetkan 2027 menjadi 2025.
"Iya, kan bagian potensi penambahan produksi yang besar 2025-2027 akan menjadi prioritas karena sudah jelas dalam desain harus selesai. Kalau awal 2027 onstream, dan menurut informasi digeser lebih maju lebih cepat 1-2 tahun onstream-nya," katanya, Senin (3/12).
Dalam hal ini revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD) I proyek Masela ditargetkan rampung pada awal 2019. Pihaknya akan terlebih dahulu melihat perkembangan pada awal tahun mendatang, untuk memastikan revisi PoD I berjalan lancar.
PoD untuk proyek Lapangan Abadi, Blok Masela yang digarap oleh Inpex Corporation ditargetkan rampung pada awal tahun depan. Saat ini proyek tersebut ada di tahap finalisasi usulan revisi PoD. Sebelumnya, Inpex Corporation berencana mengajukan perpanjangan kontrak perihal proyek Lapangan Abadi Masela mengingat masa berlaku akan habis pada November 2028.
Senior Specialist Media Relations Inpex Corporation Moch Nunung Kurniawan membenarkan pihaknya memang sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian ESDM.
Hanya saja, untuk pengajuan perpanjangan secara resmi dia mengaku pihaknya belum melakukannya. “Kami masih terus berdiskusi dengan pemerintah Indonesia tentang proyek LNG Abadi. Kami belum bisa berkomentar lebih jauh untuk saat ini,” kata Iwan.
Selain Masela, revisi PoD proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) juga menjadi fokus yang harus dirampungkan.
"Itu bagian dari pending matters yang harus kami selesaikan segera." katanya.
Juru Bicara SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, terkait dengan target Dwi untuk mempercepat beroperasinya Masela, ada hal teknis yang sedang dibicarakan sehingga target tersebut tercapai.
"Saat ini sedang diskusi kan dengan tim teknis, nanti akan disampaikan setelah pembahasan selesai," tuturnya.
Melihat target-target awal Dwi, Wakil Ketua Kadin Bidang Energi Bobby Gafur Umar optimistis terpilihnya pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) jurusan Teknik Kimia ini, tidak perlu berlama-lama beradaptasi.
"Karena Dwi Soetjipto adalah seorang profesinal handal dan lama di korporasi yg terkait komoditi migas," katanya kepada Bisnis, Selasa (4/12/2018).
Terlepas dari itu, menurutnya, Dwi juga memiliki pekerjaan rumah memang sudah banyak menantinya, terutama bagaimana mendorong investasi migas.
Selain itu, kehadiran Dwi juga diharapkan lebih dapat mendukung program pemerintah terkait kewajiban TKDN agar industri pendukung migas nasional dapat berkembang.