Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Perhubungan menyambut positif langkah Transnusa yang membuka penerbangan langsung dari Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati ke Bandar Lampung (PP).
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan rute penerbangan baru tersebut bisa menambah daftar pilihan bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya mereka yang akan bepergian menuju Pulau Sumatera. Pihaknya akan mendukung setiap maskapai yang akan memulai penerbangan dari dan ke Kertajati.
"Kami berupaya agar penerbangan menuju Bandar Lampung bisa menjadi perintisan penerbangan lainnya menuju pulau Sumatera seperti Palembang, Jambi, Riau, Aceh atau bahkan Batam yang cukup dinanti oleh warga Jawa Barat," kata Polana dalam keterangan resmi, Minggu (2/12/2018).
Dia menjelaskan jadwal penerbangan dari Kertajati menuju Bandar Lampung pukul 06.30 WIB dengan waktu tempuh satu jam. Sebaliknya, pada Bandar Lampung--Kertajati pesawat akan take off pukul 07.50 WIB dan tiba di tujuan pukul 08.50 WIB.
Transnusa akan menggunakan pesawat jenis turboprop ATR 72-600. Layanan penerbangan domestik ini akan dibuka satu pekan dua kali yakni Minggu dan Senin pulang pergi.
Pesawat itu berkapasitas 70 tempat duduk. Transnusa juga melayani penerbangan Kertajati- Semarang dengan frekuensi 2 kali per minggu dalam pengoperasiannya. Pihaknya optimistis pembukaan rute baru bisa menarik minat maskapai lain untuk menerbangi Kertajati.
Sebelum penerbangan ke Bandar Lampung, imbuhnya, Bandara Kertajati sudah melayani penerbangan domestik setiap hari dengan tujuan Surabaya serta sebaliknya, sejak Juni 2018.
Citilink juga telah mengoperasikan rute Kertajati--Kualanamu dengan frekuensi 3 kali seminggu dengan menggunakan pesawat A320 berkapasitas 180 tempat duduk.
Terbaru adalah layanan penerbangan internasional yang ditandai dengan penerbangan secara direct Kertajati – Madinah oleh Maskapai Lion Air pada 13 Oktober lalu. Penerbangan untuk mengangkut jamaah umroh dengan pesawat tipe Boeing 737-8 MAX dilakukan satu minggu sekali.
Menurut Polana rute yang kini terus dibidik yakni tujuan Denpasar, Yogyakarta dan Makassar. Sedangkan internasional dengan tujuan Singapura, Malaysia, Tiongkok dan Jepang.
"Upaya agar penerbangan rute domestik dan internasional dari dan menuju Bandara Kertajati semakin bertambah terus kami sinergikan dengan para stakeholder, sehingga ke depan Provinsi Jawa Barat dapat menambah pendapatannya melalui sektor pariwisata," ujar Polana.
Bandara yang diresmikan pada 24 Mei 2018 ini diprediksi akan menjadi bandara tersibuk kedua setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara yang saat ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 2.500 meter dan akan diperpanjang hingga 3.000 meter.
"Bandara ini berfungsi sebagai penyangga Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, jadi kami akan selalu berinovasi ke depannya, agar dapat menunjang pelayanan yang semakin prima ke depannya," kata Polana.
Nantinya, bandara ini akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun, dengan banyak ruang untuk ekspansi. Selain itu juga akan mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan kapasitas mencapai 1,5 juta ton pada 2020.