Bisnis.com, JAKARTA – Astra Infra, subholding PT Astra Internasional Tbk. di sektor infratruktur, mencatatkan pertumbuhan trafik sebesar 8%-10% hingga Oktober 2018.
Pertumbuhan tersebut dicatatkan melalui jaringan tol sepanjang 353 kilometer (km) yang dimiliki perusahaan tersebut, di mana sepanjang 302 km merupakan bagian dari tol Trans Jawa.
Presiden Direktur Astra Infra Djap Tet Fa menjelaskan tiap ruas tol mencatatkan pertumbuhan yang beragam. Ruas tol Tangerang–Merak mencatatkan pertumbuhan trafik sekitar 3% dan ruas tol Semarang–Solo tumbuh sekitar 7%.
Sementara itu, ruas tol Cikopo–Palimanan tumbuh sekitar 4% meskipun terdapat pembangunan jalan tol layang Jakarta–Cikampek yang menyebabkan kemacetan. Pertumbuhan terbesar dicatatkan ruas tol Jombang–Mojokerto yang mencapai 200%.
Dia menjelaskan pertumbuhan tersebut dicapai karena tol yang dikerjakan PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), anak perusahaan Astra Group, baru beroperasi pada akhir tahun lalu.
"[Pertumbuhan] paling besar MHI, tapi secara jumlah memang MMS [PT Marga Mandalasakti, salah satu anak perusahaan Astra Group]. MMS kan tol yang sudah cukup lama. Sehari saja tol MMS itu 145.000 kendaraan yang masuk," sebut Tet Fa, Selasa (27/11/2018).
Dia menerangkan pertumbuhan tersebut belum terpengaruh oleh beroperasinya tol Trans Sumatra yang dapat membawa gelombang kendaraan ke Jawa. Pasalnya, belum seluruh ruas tol Trans Sumatera terhubung.