Bisnis.com, JAKARTA -- Arus barang nonkontainer melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang ditangani PT.Pelabuhan Tanjung Priok, naik sekitar 12% selama Januari--Agustus 2018 dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Ari Henryanto mengatakan, selama 8 bulan pertama tahun ini arus barang nonkontainer yang dibongkar muat melalui Pelabuhan Priok mencapai 11,74 juta ton, atau naik sekitar 12% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu 10,14 juta ton.
"Arus kargo nonkontainer itu berasal dari jenis barang bag kargo, general kargo, curah cair maupun curah kering," ujarnya, Kamis (15/11/2018).
Berdasarkan data PTP, pada Januari 2018 perseroan yang memiliki bisnis inti multipurpose terminal itu berhasil menangani kargo nonkontainer sebanyak 1,34 juta ton, Februari 1,43 juta ton, Maret 1,45 juta ton, April 2,11 juta ton, Mei 1,67 juta ton, Juni 1,04 juta ton, Juli 1,38 juta ton, dan pada Agustus 1,28 juta ton.
Ari mengatakan bahwa perseroan saat ini terus melakukan ekspansi bisnis di sejumlah cabang pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II/IPC sekaligus menyosialiasikannya kepada seluruh stakeholders.
PTP merupakan anak usaha PT Pelindo II/IPC yang memiliki core business multipurpose terminal, khusus menangani layanan bongkar muat kargo nonkontainerdi pelabuhan.
Pada awal 2019, PTP juga akan mengoperasikan Pelabuhan Muara Sabak, setelah sebelumnya perseroan mengoperasikan Pelabuhan Talang Duku, Jambi.
Pelabuhan Muara Sabak, Jambi didesain sebagai terminal muat bagi komoditas original produk dari propinsi Jambi antara lain; minyak kelapa sawit dan sejenisnya yang akan diangkut ke Dumai dan daerah lainnya.