Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kunci Pengembangan Industri Kelautan dan Perikanan

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) gelar focus group discussion (FGD) bahas rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 soal industri kelautan dan perikanan nasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat prosesi serah terima penyelenggaraan Our Ocean Conference (OOC) kepada Norwegia di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat prosesi serah terima penyelenggaraan Our Ocean Conference (OOC) kepada Norwegia di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) gelar focus group discussion (FGD) bahas rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 soal industri kelautan dan perikanan nasional.

FGD tersebut digelar di kantor Bappenas, Jakarta, pada Rabu (14/11/2018). Kesiapan sektor industri kelautan dan perikanan menjelang revolusi industri 4.0 menjadi fokus utama dalam diskusi tersebut.

Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto menjelaskan pengembangan industri kelautan dan perikanan harus fokus pada kualitas sumber daya manusia (SDM) serta penerapan teknologi dan inovasi. Tantangan revolusi industri 4.0 menurutnya menuntut perkembangan teknologi yang disertai SDM yang mampu mengoperasikannya.

Yugi pun mengharapkan adanya peningkatan investasi dan dukungan regulasi yang mendukung iklim industri kelautan dan perikanan. Forum tersebut menurut Yugi dapat menjadi wadah para stakeholder untuk menyampaikan masukan, khususnya terkait regulasi yang dapat menjadi pertimbangan Bappenas dalam menyusun RPJMN.

Untuk mendukung industri kelautan dan perikanan, pemerintah dinilai perlu menitikberatkan peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya. Selain itu, penyediaan bahan baku, penyediaan logistik, peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja, dan keberlangsungan lingkungan hidup menurut Yugi turut harus digaris bawahi.

"Setelah acara ini akan bikin tim kecil, Kadin dan Bappenas untuk mengolah data dan hasil FGD. Strategi [pengembangan] perikanan harus fokus dan terukur," ujar Yugi kepada Bisnis.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Arifin Rudiyanto, masukan-masukan yang didapat dari FGD tersebut dan RPJMN yang dihasilkan harus diintegrasikan dengan program pemerintahan selanjutnya. Arifin mewanti-wanti agar program pengembangan industri tersebut tidak terputus usai pemilihan presiden.

"Ini [RPJMN] harus diintegrasikan dengan program presiden terpilih. Pelaksanaan pembangunan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan," ujar Arifin kepada Bisnis.

Potensi sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang melimpah menurut Yugi jangan sampai disia-siakan karena pengembangan yang kurang maksimal. Yugi menjelaskan Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi perikanan meningkat 20% per tahun. Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan pasar makanan hasil laut secara global akan mencapai 240 juta ton pada 2024, di mana 160 juta ton di antaranya merupakan perikanan budidaya.

Untuk mencapai target tersebut, Yugi menilai kerja sama dengan pihak industri serta sinergi pemerintah dengan akademisi sangat diperlukan. Menurutnya, inovasi kelautan dan perikanan menjadi tuntutan utama dalam menuju industri 4.0.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper