Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Pariwisata Solusi Defisit Transaksi, tapi Kurang Optimal

Pengembangan sektor pariwisata dan jasa dianggap sebagai solusi untuk mengatasi defisit transaksi berjalan yang pada kuartal III/2018 diproyeksikan melebar di atas 3%.
Dermaga Parapat Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara./Antara-Andika Wahyu
Dermaga Parapat Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara./Antara-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan sektor pariwisata dan jasa dianggap sebagai solusi untuk mengatasi defisit transaksi berjalan yang pada kuartal III/2018 diproyeksikan melebar di atas 3%.

Ekonom Indef Eko Listianto mengatakan, sektor pariwisata sebenarnya sangat potensial sebagai sumber pundi-pundi rupiah. Namun demikian, sektor ini kurang optimal lantaran hanya terfokus di beberapa titik saja.

"Masih Bali sebagai tujuan utama, padahal ada daerah lain yang bisa dikembangkan," kata Eko kepada Bisnis, Kamis (8/11/2018).

Pariwisata, menurut Eko, cukup ampuh menekan berbagai risiko yang berasal dari eksternal. Pengalaman beberapa negeri jiran seperti Thailand atau Malaysia, dengan upaya mengoptimalkan sektor tersebut terbukti mampu membawa kedua negara lebih stabil dibandingkan Indonesia ketika menghadapi risiko eksternal.

Dengan perannya yang cukup strategis, pemerintah diminta untuk berinovasi melalui berbagai macam kebijakan untuk menarik banyak wisatawan ke Indonesia. Di samping itu, melihat tren akhir tahun, pemerintah juga perlu mengimbau warga asal Indonesia untuk menunda perjalannya ke luar negeri

"Misalnya cukup berwisata di Indonesia. Intinya di saat kondisi seperti ini, inovasi cukup penting," jelasnya.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper