Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Mulai Incar Hunian di Karawang

Pengembang menilai kawasan Karawang, Jawa Barat telah menjadi kawasan primadona bagi investor properti.
Ilustrasi/tmvaganza.com
Ilustrasi/tmvaganza.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang menilai kawasan Karawang, Jawa Barat telah menjadi kawasan primadona bagi investor properti.

General Manager Taruma City Rina Irawan mengatakan harga lahan Karawang yang masih belum terlalu tinggi dibandingkan dengan kawasan pengembang lainnya menjadikan Karawang menjadi tempat yang tepat bagi investor untuk mengincar yield yang tinggi.

"Kalau Jakarta harga sudah tidak masuk akal, Bekasi sekarang mahal, dan Cikarang sudah cukup mahal. Kalau investor mencari yield yang besar saat ini, Karawang mungkin tempatnya karena 5 - 6 tahun ke depan lagi tren sudah akan bergeser lagi," ujar Rina kepada Bisnis, Kamis (8/11/2018).

Ia memastikan dengan arah pembangunan infrastruktur yang mengarah ke timur Jakarta akan membuat properti kawasan tersebut juga akan terkena imbasnya menjadi semakin menggeliat.

Kawasan Karawang yang juga dikelilingi kawasan industri menciptakan permintaan hunian tidak hanya bagi kalangan ekspatriat industri juga untuk kalangan lokal yang berdomisili di Jakarta.

"Sekarang demand juga timbul dari orang Jakarta yang bekerja di sana [Karawang], karena mereka sudah tidak tahan dan capek untuk bolak-balik Jakarta-Karawang," papar Rina.

Ia mengaku harga lahan di Karawang, khususnya wilayah Karawang Barat, telah naik signifikan dari Rp450.000/m2 pada 2011 kini telah mencapai Rp8/m2.

Saat ini, Agung Podomoro Land tengah mengembangkan kawasan superblok pertama di Karawang Barat, Taruma City, menyusul kesuksesan proyek Grand Taruma di Karawang yang hampir terjual habis.

Taruma City memiliki lahan seluas 5,6 hektare yang akan terdiri atas ruko, kawasan rumah tapak, dan apartemen dengan pembangunan tahap pertama akan membangun ruko dengan total unit sebanyak 243 unit.

Untuk tahap pertama peluncuran, Rina mengatakan telah meluncurkan 98 unit yang dibanderol Rp1,8 miliar per unit dan telah mendapatkan respon yang positif.

Pengembangan tahap kedua, Rina mengatakan akan membangun kawasan rumah tapak eksklusif hanya 49 unit dengan luas lahan sekitar 1,2 hektare pada semester dua tahun depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper