Bisnis.com, DENPASAR — Pertemuan “Fourth High Level Meeting on Country-Led Knowledge Sharing” atau HLM4 on CKS di Nusa Dua, Bali ditargetkan merampungkan komunike untuk merealisasikan berbagi pengetahuan antar negara, khususnya menyangkut inovasi daerah untuk pembangunan berkelanjutan.
Direktur Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Wisnu Utomo mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun rancangan komunike.
Naskah tersebut masih didiskusikan dengan para delegasi dan World Bank Group (WBG) untuk tahap akhir.
“Rancangan komunike malam ini akan kami finalkan. Kalau bisa final, kemudian akan kami diskusikan dengan Bank Dunia di Jakarta,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/10/2018).
Adapun HLM4 on CKS masih merupakan bagian dari rangkaian Annual Meeting IMF-WBG 2018.
Wisnu menjelaskan bahwa pembahasan terkait berbagi pengetahuan inovasi daerah terus berkembang sejak 2012-2018. Pada pertemuan keempat yang akan berakhir pada Rabu (17/10), akan dibahas mengenai aksi yang akan dilakukan oleh para pemangku kepentingan.
“Masyarakat, pemerintah, dan swasta semua akan terlibat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri PPPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menuturkan HLM4 on CLKS bertujuan untuk menyediakan platform bagi pembuat kebijakan, praktisi, dan mitra pembangunan untuk berdiskusi berbagi pengetahuan. Hal tersebut khususnya solusi dan inovasi lokal untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pembangunan.
Dia mengharapkan sebuah dokumen HLM4-CLKS dapat diproduksi pada seluruh akhir diskusi. Hasilnya, diharapkan akan mencerminkan pentingnya pengetahuan lokal sebagai akselerator untuk pembangunan berkelanjutan serta sorotan nilai berbagai pengetahuan lokal.
“Saya mengidentifikasi ada tantangan bagaimana membuat penggunaan pengetahuan yang efektif untuk pembangunan berkelanjutan,” ujar Bambang.
Forum yang digelar pada 15-17 Oktober 2018 itu merupakan pertemuan keempat dalam rangka HLM on CLKS. Pertemuan pertama berlangsung di Bali pada 2012 dan menghasilkan dokumen “Bali Communique” yang berisi komitmen dari negara-negara dunia untuk memperkuat inisiatif knowledge sharing untuk pembangunan.
Pertemuan kedua berlangsung di Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada 2014 dan menghasilkan beberapa langkah konkret untuk memperkuat kerja sama dalam kerangka berbagi pengetahuan. Salah satunya, melalui penguatan kapasitas institusi penyedia dan penghubungan pengetahuan.
Pertemuan ketiga berlangsung di Washington DC, AS pada 2016 dan menyepakati pembentukan Global Partnership on Knowledge Sharing (GPKS). Wadah itu menjadi tempat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama mengatasi tantangan pembangunan melalui kerangka berbagi pengetahuan.
Sebagai catatan, Kementerian PPN/Bappenas bersama Bank Dunia menyelenggarakan HLM4 on CKS dengan mengangkat tema “Local Innovation as Driver Global Development”.
Kegiatan tersebut didukung oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, Tim Koordinasi Nasional Kerja sama Selatan-Selatan, Islamic Development Bank (IsDB), Kerja sama Jerman, Japan International Cooperation Agency (JICA), dan USAID.