Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Implementasi B20 Pangkas Impor Migas

PT Pertamina (Persero) mengamini salah satu faktor yang mendukung terpangkasnya impor migas September adalah dampak penerapan perluasan implementasi bauran 20% bahan bakar nabati (biodiesel) atau B20.
Kebijakan bauran biodiesel 20% atau B20./Bisnis-Radityo Eko
Kebijakan bauran biodiesel 20% atau B20./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mengamini salah satu faktor yang mendukung terpangkasnya impor migas September adalah dampak penerapan perluasan implementasi bauran 20% bahan bakar nabati (biodiesel) atau B20.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero) Syahrial Muchtar mengatakan bahwa wajar dampak penerapan mandatori perluasan B20 dapat menekan impor migas.

BPS merilis penurunan kinerja impor migas senilai US$0,77 miliar pada September 2018 atau turun sekitar 25,2% dibandingkan dengan kinerja Agustus. Bulan lalu, impor migas tercatat US$3,05 miliar, sementara pada September tercatat US$2,28 miliar.

“Stok solar kami itu untuk 20 hari. Dengan implementasi mandatori perluasan B20, otomatis yang sebelumnya impor digantikan dari domestik,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Senin (15/10/2018).

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengklaim dampak positif kebijakan B20 mandatori perluasan semakin memangkas defisit neraca perdangagan hingga akhir tahun.

Erani mengatakan terpangkasnya impor migas pada September sebesar 25,2% dibandingkan dengan impor Agustus, menunjukkan kebijakan B20 sudah menunjukkan hasil.

“Kita lihat defisitnya tidak sebesar Agustus, dari Migas menyumbang penurunan. Sampai akhir tahun, [dampak B20] memberi tambahan,” katanya, Senin (15/10/2018).

Untuk jangka panjang, menurutnya, perlu ada kebijakan yang semakin lancarnya pelaksanaan B20. Dia optimistis pemerintah akan menerbitkan beragam desain kebijakan untuk memperlancar program tersebut.

“Dalam detailnya tentu ada diskusi yang panjang agar dapat berjalan di lapangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper