Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai penyusunan pedoman pengembangan eco industrial park dapat mendukung terwujudnya ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) jalin kolaborasi dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) atau badan kerja sama internasional pemerintah Jerman dalam menyusun pedoman pengembangan eco industrial park.
Kolaborasi tersebut dinilai Airlangga sebagai langkah mewujudkan circular economy di Indonesia, khususnya dalam sektor manufaktur.
Airlangga menilai industri manufaktur memiliki peran penting dan dapat memberi dampak luas dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Sektor manudaktur sendiri telah menanamkan modal di seluruh kawasan industri dengan jumlah mencapai Rp126 trilun.
Jumlah tersebut, dalam tiga tahun terakhir terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp103 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp23,5 triliun.
“Oleh karenanya, pemerintah akan berusaha memenuhi persyaratan keberlanjutan di masa mendatang, dengan membangun iklim usaha yang kondusif melalui pemberian insentif baik fiskal maupun non-fiskal untuk investasi yang ramah lingkungan,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Selasa (16/10).
Airlangga menambahkan bahwa konsep ekonomi berkelanjutan dapat berkontribusi besar dalam pencapaian tujuan ke-12 Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan tersebut ialah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Rencana penyusunan pedoman tersebut disambut baik oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI). Sanny Iskandar, Ketua HKI, menyampaikan pihaknya menyambut baik langkan pemerintah yang mendorong kawasan industri ke arah revolusi industri keempat yang mengedepankan ekonomi keberlanjutan.
“HKI terus berupaya membantu pemerintah dalam meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia,” ujar Sanny dalam keterangan resmi.