Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Sektor Konstruksi Terus Positif

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat memproyeksi sektor konstruksi akan tetap memberi sumbangsih signifikan terhadap perekonomian nasional kendati dibayangi penundaan sejumah proyek infrastruktur.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat memproyeksi sektor konstruksi akan tetap memberi sumbangsih signifikan terhadap perekonomian nasional kendati dibayangi penundaan sejumah proyek infrastruktur.

Kontribusi penting tersebut dinilai perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yaya Supriyatna mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur dalam 4 tahun terakhir turut mengerek kinerja sektor konstruksi.

Konstruksi juga menjadi salah satu sektor yang selalu tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan lapangan usaha lain.

"Sumbangan sektor konstruksi itu kan 9%—10% [terhadap produk domestik bruto/PDB] dan PDB kita sudah lebih dari Rp10.000 triliun," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kontribusi sektor konstruksi terhadap PDB mengalami peningkatan sejak 2014. Empat tahun lalu, konstruksi menyumbang 9,86% terhadap PDB dan pada 2017 kontribusinya meningkat menjadi 10,38%.

Adapun, hingga semester pertama 2018, sumbangsih sektor konstruksi mencapai 10,17%.

 

Yaya mengemukakan bahwa pembangunan infrastruktur memang tidak bisa bergantung pada anggaran negara sepenuhnya. Oleh karena itu, pemerintah gencar menggalang pendanaan nonanggaran untuk membiayai proyek infrastruktur.

 

 Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, anggaran negara hanya memenuhi 41,3% dari kebutuhan sebanyak Rp4.796,2 triliun.

 

Secara khusus, anggaran pembangunan infrastruktur di Kementerian PUPR dalam empat tahun terakhir rata-rata mencapai Rp105 triliun. Sementara itu, pada 2019, pemerintah menambah anggaran untuk infrastruktur sebanyak Rp10,1 triliun menjadi Rp420,5 triliun. Anggaran dialokasikan lewat belanja kementerian transfer daerah, dan dukungan kelayakan.

 

Di samping memacu pembangunan infrastruktur fisik, Kementerian PUPR juga menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor konstruksi. Yaya mengatakan, pengembangan SDM menjadi fokus utama pemerintah di tahun depan. Oleh karena itu, alokasi anggaran untuk Ditjen Bina Konstruksi meningkat 70% menjadi Rp558,20 miliar pada 2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper