Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengapresiasi kegiatan pendidikan dan pelatihan atau diklat pengemudi angkutan barang umum dan peti kemas yang dilaksanakan pengusaha truk yang tergabung dalam Aptrindo.
Denny Kusdyana, Kasubdit Angkutan Barang Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub mengatakan, pemerintah sangat peduli dengan aspek keselamatan di sektor tranportasi,darat,laut maupun udara.
"Kalau sudah terjadi kecelakaan, bahkan pada beberapa kasus menjadi isue yang menonjol sehingga masyarakat ingin pemerintah tegas.Karena itu pentingnya kompetensi Sopir truk dan Kemenhub apresiasi kegiatan diklat ini," ujarnya saat menghadiri Diklat Angkutan Barang Umum & Peti Kemas di PT.Bina Sinar Amity Logistics, yang dilaksanakan Aptrindo, di Jakarta, Sabtu (6/10/2018)
Dia mengungkapkan , selama ini seolah-olah yang disalahkan kalau ada kecelakaan truk, pengemudinya yang mesti diberikan tindakan atau sanksi. Padahal, kata dia, sanksi belumlah cukup jika tidak dibarenhi peningkatan kemampuan pengemudi truk supaya hal serupa tidak terjadi lagi.
"Dengan adanya kompetensi pengemudi truk kita ingin profesi pengemudi ini sama levelnya dengan profesi lainnya di sektor transportasi,"ucapnya.
Kemenhub,imbuhnya saat ini juga sudah melaksanakan diklat dan uji kompetensi Sopir truk kategori angkutan barang berbahaya dan beracun (B3) dan alat-alat berat melalui badan pengembangan dan sumber daya manusia (BPSDM) Kemenhub.
"Kami kolaborasi dengan Aptrindo khususnya untuk kompentenai Sopir truk angkutan barang umum dan peti kemas,"paparnya.
Denny menjelaskan, seseorang yang bisa mengendari truk peti kemas tidak hanya cukup punya surat izin mengemudi (SIM) tetapi harus memiliki kompetensi khusus untuk angkutan jenis itu.
"Sopir truk itu berbeda denga sopir angkot maupun driver online,karena sopir truk harus menguasai bagaimana memperlakukan kargo yang diangkutnya saat proses delivey,"ucapnya.
Denny juga mengingatkan soal bagaimana menghilangkan praktik over dimensi dan over load (ODOL) angkutan truk dan maraknya persaingan tarif angkutan barang.
Jenminy Mulyana, Managing Director PT Bina Sinar Amity (BSA) Logistics, mengatakan kompentensi Sopir truk menjadi keharusan dalam komitmen kita bersama mendukung program pemerintah berkaitan dengan zerro accident di sektor transportasi. "Kami sangat mengapresiasi adanya program diklat ini,"ujarnya.
Pada diklat dan uji kompetensi yang berlangsung selama dua hari (6-7 Oktober 2018) itu, PT.BSA mengikutkan 20 Pengemudi truk-nya.
Mustadjab Susilo Basuki, Ketua DPW Aptrindo DKI Jakarta, mengatakan program diklat dan uji kompetensi pengemudi truk dilakukan secara kontinyu oleh lembaga diklat profesi (LDP) Aptrindo bekerjasama dengan lembaga sertifikasi profesi (LSP) Logistik Insan Prima.
Diklat itu juga melibatkan instruktur berpengalaman dari Kementerian Perhubungan, akademisi, pelaku logistik , maupun instansi terkait. "Ke depan, pengemudi yang telah tersertifikasi akan menjadi acuan oleh pemerintah bahwa Sopir truk tidak hanya wajib memiliki SIM tetapi juga mesti punya kompetensi agar safety dalam operasional," ujar dia.
Kemenhub Apresiasi Diklat & Uji Kompetensi Sopir Truk Aptrindo
Kementerian Perhubungan mengapresiasi kegiatan pendidikan dan pelatihan atau diklat pengemudi angkutan barang umum dan peti kemas yang dilaksanakan pengusaha truk yang tergabung dalam Aptrindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Prabowo Raih Komitmen Investasi US$7 Miliar dari BP, Ini Rinciannya
24 menit yang lalu
Kunjungan ke Inggris, Prabowo Raih Komitmen Investasi US$8,5 Miliar
3 jam yang lalu