Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memperkirakan total produksi crude palm oil (CPO) pada September akan meningkat menjadi 4,25 juta ton dibandingkan dengan Agustus yakni 4,1 juta ton.
Ketua Umum DMSI Derom Bangun mengatakan peningkatan sebesar 150.000 ton karena puncak produksi tandan buah segar berada pada bulan tersebut.
"September produksi CPO naik sedikit karena puncak produksi. Yaa karena memang secara umum begitu, [panen] juga tergantung siklus hujan di beberapa tempat," katanya Jum'at (5/10).
Derom mengatakan hanya beberapa lokasi saja yang belum melakukan panen raya.
Namun setelah September, yakni Oktober—Desember kemungkinan produksi TBS dan CPO akan menurun karena sudah memasuki musim hujan.
Selain itu pada September, ekspor CPO juga akan meningkat dari 2,75 juta ton menjadi 2,8 juta don.
Baca Juga
Peningkatan tersebut disebabkan karena memang produksi sedang banyak dan supplier tidak menahan harga. Hambatan dagang memang ada tapi permintaan dari importir tetap masuk.
"Konsumsi dalam negeri juga meningkat pada bulan ini karena adanya permintaan dalam negeri untuk biodiesel. Karena program b20 jadi mereka harus mengambil bahan baku juga. Konsumsi dalam negeri bulan Agustus 1,1 juta ton pada September 1,15 juta ton," katanya.
Derom pun mengatakan stok minyak sawit juga meningkat jadi 4,8 juta ton dari 4,5 juta ton.
Berdasarkan hal tersebut Derom juga berharap regulator melakukan deplomasi yang lebih agresif ke luar negeri untuk mengkampanyekan minyak sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
