Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia perlu mengembangkan komponen suku cadang pesawat di dalam negeri agar tidak bergantung pada barang impor setelah aerospace park dikembangkan di beberapa daerah.
Staf Khusus Bidang Investasi dan Kerja Sama Antar Lembaga Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan industri perawatan pesawat (maintenance repair overhaul/MRO) harus didorong pada pembuatan komponen di dalam negeri. Terlebih, pengembangan industri tersebut masih dalam tahap awal.
"Kami mendorong tumbuhnya industri komponen [suku cadang pesawat] dalam negeri. Jangan sampai terjadi kita sudah bangun industrinya, tetapi sebagian besar komponen harus impor," katanya seusai Konferensi Aviation MRO Indonesia, Rabu (3/10/2018).
Nantinya, dia menambahkan industri komponen tersebut bisa digunakan untuk memasok kebutuhan maskapai dalam negeri maupun sampai regional.
Dia menuturkan hal lain yang menjadi perhatian adalah soal tenaga kerja. MRO merupakan industri dengan karakteristik labor intensive yang memiliki sertifikasi tertentu dan butuh modal besar.
Putu menjelaskan pihaknya dengan Kementerian Keuangan sedang membahas peluang pemberian insentif bagi industri-industri yang membangun fasilitas pendidikan vokasi untuk memperkuat bisnisnya. Insentif tersebut sudah diterapkan negara tetangga, seperti Thailand.
Pemerintah Negeri Gajah Putih memberikan insentif berupa tax deductible sebanyak 200% dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun fasilitas vokasi. Selain itu, tax deductible hingga 300% dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (litbang). Semua insentif tersebut, imbuhnya, diberikan untuk memicu pertumbuhan daya saing perusahaan dalam negerinya.
"Kita harus bisa lakukan hal serupa, kalau tidak perusahaan besar akan lebih memilih investasi di Thailand daripada Indonesia. Terlebih, agar pengusaha mau membangun fasilitas vokasi dan litbang," ujarnya.