Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menyiapkan empat langkah strategis bagi industri makanan dan minuman dalam mewujudkan peta jalan Making Indonesia 4.0
Langkah yang disiapkan ini yakni dorongan fasilitas perangkat cerdas berupa Cyber-Physical Systems untuk mengintegrasikan jaringan Internet of Things dengan lini produksi. Upaya ini akan menghasilkan industri makan dan minuman lebih optimal dan efisien.
Langkah selanjutnya yang dijalankan yakni memperbaiki aliran bahan baku. Penataan ulang ini akan memberi jamin pasokan kepada industri makanan dan minuman. Kemenperin juga akan melibatkan sektor hulu sampai hilir agar terciptanya keterpaduan untuk meningkatkan daya saing industri makanan dan minuman nasional.
"Misalnya, menetapkan pilot project bagi produsen yang sudah menerapkan industri 4.0," kata Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono dalam keterangan tertulis, Rabu (3/10).
Sedangkan langkah terakhir yang disiapkan dengan memberikan pelatihan mengenai upaya peningkatan ekspor. Langkah ini diikuti dengan menggelar pertemuan bisnis dan promosi investasi di sektor industri makanan dan minuman.
“Tujuannya adalah untuk menarik investor, meningkatkan kapasitas industri dalam menerapkan industri 4.0, serta memperluas akses ekspor bagi industri makanan dan minuman," katanya.
Dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, industri makanan dan minuman menjadi pilot project bersama 4 industri lainnya. Peta jalan ini akan membuat industri makanan dan minuman nasional mampu menjadi pemimpin di pasar makanan kemasan sederhana hingga medium di tingkat Asean pada 2025.
"Bahkan, Indonesia diproyeksi masuk dalam jajaran lima besar negara eksportir untuk industri makanan dan minuman di tingkat global pada tahun 2030," katanya.
Sigit optimistis, dengan implementasi industri 4.0, mampu meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman olahan nasional hingga empat kali lipat, dari target tahun ini sebesar US$12,65 miliar akan menjadi US$50 miliar pada 2025.