Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan akan menawarkan proyek kereta api di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur kepada swasta seiring dengan gencarnya program penghematan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN).
"KA Sumatera Selatan dan Kalimatan Timur akan kita serahkan ke swasta juga," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Budi mengatakan skema kerja samanya adalah kerja sama pemerintah swasta (KSP).
Ia menambahkan sejumlah investor swasta, termasuk asing di dalamnya sudah ada beberapa yang menyatakan minat. "Swasta nasional banyak, ada sebagian dari asing," katanya.
Di Sumsel juga saat ini sudah dioperasikan kereta rel ringan yang menjadi moda pendukung dalam perhelatan Asian Games 2018.
Stasiun LRT Palembang akan ditambah menjadi 12 stasiun Oktober mendatang dan tarif yang dikenakan masih Rp5.000.
Budi menambahkan selain dua proyek tersebut, konsentrasi Kemenhub juga saat ini adalah rencana reaktivasi jalur KA Jawa Barat.
"Untuk tahun ini kita juga konsentrasi di reaktivasi jalur KA Jawa Barat," ujarnya.
Dia menyebutkan untuk investasi akan melibatkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan memberikan konsesi selama 20-30 tahun.
Rencananya, ada empat jalur KA di Jawa Barat yang akan direaktivasi, yakni Banjar-Cijulang-Pangandaran-Parigi, Garut-Cikajang, Cikudapateuh Bandung-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari.
Proyek KA lainnya yang akan dikerjasamakan dengan swasta, yaitu Makassar Pare-pare yang sudah dilirik oleh investor Korea Selatan. Alokasi anggaran untuk KA merupakan yang paling besar, yaitu Rp15,242 triliun dari pagu anggaran Kemenhub 2019, yaitu Rp41,55 triliun.