Bisnis.com, JAKARTA--- PT Jaya Real Property Tbk mematok target penjualan yang tak terlampau besar menghadapi 2019 mendatang dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan hingga akhir tahun ini.
General Manager Property Development 2 JRPT, M.A. Fadil mengatakan jika tahun ini perusahaan masih merencanakan pertumbuhan tipis dibandingkan tahun lalu, maka tahun depan setidaknya pertumbuhan penjualan sama dengan tahun ini.
Selama ini kata dia, grafik pertumbuhan penjaulan memang sempat memuncak pada 2014 dengan rata-rata pertumbuhan 10%, namun memasuki 2015, pertumbuhan rata-rata penjualan hanya sekitar 5%.
“Kami nggak merencanakan tumbuh atau minimal sama. Tapi bukannya nggak jualan sama sekali, Itu juga sudah dibantu dengan peluncuran proyek-proyek baru nantinya,” katanya kepada Bisnis Selasa (25/9/2018).
Menurutnya, peluncuran proyek harus tetap ada ditambahan dengan proyek eksiting. Sebab tanpa peluncuran proyek yang benar-benar baru, target penjualan tak akan mampu dicapai. Namun peluncuran proyek baru akan benar-benar dikaji atau dilakukan setelah bulan politik. Misalnya saja untuk pembangunan menara apartemen di segmen menengah dan atas.
Dia tak memungkiri bahwa secara umum memang sektor properti menjadi yang paling sensitif terhadap keuangan. Pasalnya selama perhelatan pemilu, inflasi diperkirakan akan naik karena bertambahnya jumlah uang beredar. Dampaknya jika inflasi naik suku bunga naik, sedangkan properti ini, berpengaruh pada isu suku bunga naik.
Baca Juga
“Belum lagi jika nanti seandainya ada tambahan keributan atau ketidakpastian kebijakan,” imbuhnya.
Fadil mencontohkan dalam proyek apartemen Silktown di kawasan Bintaro, penjualan tertinggi saat peluncuran perdana. Setelah itu memang masih ada penjualan, namun sedikit melambat.
Sejak dilansir pada 13 Juni 2015 hingga kini, pertumbuhan harga di kawasan itu mencapai 15 persen hingga 20 persen. Saat ini, harga aktual bertengger di angka Rp 400 jutaan untuk tipe studio ukuran 25,42 meter persegi.
Mencermati kondisi yang ada, JRPT tetap optimis dengan segmen pasar apartemen di bawah Rp 700 juta masih terus bergerak. Selain itu, sambung Fadil, hunian merupakan kebutuhan pokok yang demand-nya tak pernah turun.
Sementara dari sisi penjualan, ada strategi khusus yang diterapkan agar target tercapai. Strategi tersebut adalah kemudahan cara pembayaran bagi konsumen. Misalnya pembayaran uang muka atau down payment (DP) yang bisa diangsur 48 kali tanpa bunga, dan juga penerapan relaksasi LTV Bank Indonesia dengan opsi DP 5%.