Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lukas Bong Terpilih Jadi Ketum AREBI 2018-2021

Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum AREBI periode 2018-2021.

Bisnis.com, JAKARTA-- Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum AREBI periode 2018-2021.

Pada Munas VIII, berbagai program kerja AREBI dibahas. Terutama program-program untuk semakin meningkatkan profesionalisme anggota AREBI dan memajukan industri broker properti di Tanah Air.

Saat ini yang telah mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Broker Properti  Indonesia (BPI) mencapai 1.350 broker properti dan perusahaan broker properti anggota AREBI yang telah memiliki  Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4) mencapai 350 perusahaan broker properti.

Di Munas AREBI ke VIII juga dilakukan sosialisasi layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) Dengan OSS, para investor dan pelaku usaha, termasuk pemilik perusahaan broker properti, bisa mengurus izin usaha melalui online atau secara manual.

Ada dua calon yang mengikuti pemilihan Ketua Umum AREBI periode 2018-2021 di Munas ke VIII yakni Ketua Umum  AREBI incumbent Hartono Sarwono dari Mandiri Inti Realty (MIR) dan Lukas Bong dari ERA Max yang merupakan mantan Ketua DPD AREBI DKI Jakarta selama dua periode (2011-2014 dan 2014-2017) dan saat ini menjadi Dewan Kehormatan DPD AREBI DKI Jakarta.

Setelah dilakukan voting, terpilih sebagai Ketua Umum AREBI periode 2018-2021 adalah Lukas Bong. Dalam sambutannya Lukas Bong mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya untuk memimpin AREBI dan ia akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

Dia juga akan melanjutkan progam-program yang telah berjalan dan membuat program-program baru untuk kemajuan AREBI sehingga AREBI bisa memberi manfaat sebesar-besarnya bagi anggota AREBI, stake holder, masyarakat dan industri broker properti di Indonesia,

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi buat Hartono Sarwono atas kepemimpinan dan dedikasinya sehingga banyak kemajuan yang telah diraih oleh AREBI dan industri broker properti di tanah air. Saya mohon dukungan semua anggota AREBI karena tantangan ke depan sangat berat. Dengan kekompakan dan pengorbanan semua tantangan bisa kita atasi. AREBI dari Kita, oleh Kita, untuk Semua,” ujar Lukas Bong.

Lukas Bong memiliki Visi membangun industri jasa perantara properti yang profesional serta mendapat dukungan penuh pemerintah. Sementara Misi Lukas Bong antara lain menjadikan industri broker properti yang aman, realistis, etika, berani, dan integritas.

Lalu menjadikan industri broker properti sebagai profesi yang disegani dan melayani kebutuhan masyarakat umum secara professional, menciptakan standar kerja di bidang broker properti yang berlisensi, beretika, dan bermartabat.

Selain itu membuat penomoran dan kartu anggota AREBI, memberikan perlindungan hukum bekerjasama dengan lawyer, website aktif sebagai sarana informasi bagi anggota serta branding AREBI kepada masyarakat, dan kunjungan kerja ke DPD-DPD sebagai agenda rutin triwulan.

“Ke depan AREBI akan terus meningkatkan jumlah anggota dengan membuat banyak kegiatan yang memberi manfaat bagi anggota sehingga AREBI semakin dikenal. Selain itu jumlah broker properti bersertifikat dan perusahaan broker properti legal yang memiliki SIU-P4 juga akan terus ditingkatkan. Hal itu agar broker properti Indonesia semakin profesional dan mampu bersaing di era perdagangan bebas. Jumlah DPD dan DPC AREBI juga akan terus ditambah dan diperhatikan,” ujar Lukas Bong.

Lebih lanjut Lukas Bong mengatakan, AREBI juga akan semakin meningkatkan hubungan dengan pemerintah dan meminta agar pemerintah lebih mendukung industri broker properti dengan menerapkan aturan individu broker properti harus memiliki sertifikat profesi. Saat ini pemerintah baru mewajibkan perusahaan broker properti memiliki  SIU-P4 dan telah melakukan razia perusahaan broker properti di beberapa daerah.

“Ke depan pemerintah harus lebih mendukung broker properti dan lebih tegas yakni individu broker properti harus memiliki sertifikat. Ini telah dilakukan di beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,” ujar Lukas Bong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper