Bisnis.com, JAKARTA -- Digitalisasi tiket kapal penumpang akan diterapkan di tiga pelabuhan mulai Desember 2018 sebagai langkah awal mencegah kecelakaan kapal akibat kelebihan penumpang.
Ketiga pelabuhan itu mencakup Pelabuhan Kaliadem, DKI Jakarta; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; dan Bau-bau, Sulawesi Tenggara.
Kasubdit Sistem Informasi dan Sarana dan Prasarana Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Ferdy Trisanto mengatakan digitalisasi tiket kapal penumpang akan meniru sistem tiket online pesawat dan kereta api.
Tidak seperti sistem tiket manual, sistem online akan memungkinkan pemantauan dan pengendalian jumlah penumpang sesuai kapasitas kapal. Kemenhub akan menggandeng situs-situs travel agent online sebagai provider. Operator kapal penumpang yang sudah menerapkan tiket online, seperti Pelni, akan diintegrasikan dengan sistem Kemenhub.
"Kalau manual, penumpang bisa sembunyi-sembunyi [masuk ke kapal]. Dengan sistem online nanti, tidak ada overcapacity karena semua penumpang lewat gate in," katanya, Minggu (9/9/2018).
Ferdy menjelaskan ketiga pelabuhan dipilih sebagai representasi dari pelabuhan-pelabuhan yang berbeda menurut operatornya. Pelabuhan Kaliadem dioperasikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sementara itu, Pelabuhan Tanjung dikelola oleh Pelindo I. Adapun Pelabuhan Bau-bau dioperasikan oleh unit pelaksana teknis (UPT) Kemenhub.
Jika uji coba selama 3 bulan sejak Desember berjalan lancar, maka penerapan tiket online berjalan akan diperluas ke pelabuhan lain.
Di samping digitalisasi ticketing, Kemenhub menyiapkan awak kapal bersertifikat, sterilisasi pelabuhan, dan penegakan hukum di 3 pelabuhan pilot project.