Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan peningkatan jumlah penumpang dan jumlah barang pada moda transportasi laut sepanjang Oktober 2024.
Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan peningkatan angka tersebut karena adanya peningkatan kunjungan kapal penumpang di beberapa pelabuhan.
“Sementara untuk angkutan barang dengan modal angkutan laut domestik peningkatan terjadi terutama karena angkutan untuk komoditas CPO, pupuk, semen dan general cargo naik,’ kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (2/12/2024).
BPS mencatatkan secara terperinci Oktober 2024, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 2,1 juta orang, naik 1,02% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Peningkatan jumlah penumpang terbesar terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak dengan kenaikan sebesar 15,52%. Sebaliknya, penurunan jumlah penumpang tercatat di beberapa pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Belawan sebesar 23,91%, Makassar sebesar 8,68%, Balikpapan sebesar 4,96%, dan Tanjung Priok sebesar 1,52%.
Secara akumulatif, selama Januari hingga Oktober 2024, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 21,5 juta orang, meningkat 27,84% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Baca Juga
Peningkatan ini terjadi di seluruh pelabuhan utama yang diamati seperti Pelabuhan Belawan dengan kenaikan sebesar 15,64%, Balikpapan sebesar 12,23%, Makassar sebesar 10,60%, Tanjung Perak sebesar 8,04%, dan Tanjung Priok sebesar 6,17%.
Sementara itu, jumlah barang yang diangkut melalui angkutan laut pada Oktober 2024 mencapai 33,8 juta ton, meningkat 2,07% dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatan ini terjadi di beberapa pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Panjang sebesar 35,13%, Tanjung Perak sebesar 11,63%, Makassar sebesar 8,03%, dan Tanjung Priok sebesar 5,57%. Sebaliknya, penurunan terjadi di Pelabuhan Balikpapan sebesar 15,23%.
Adapun sepanjang Januari hingga Oktober 2024 atau year to date, jumlah barang yang diangkut mencapai 310,5 juta ton, meningkat 0,56% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Kenaikan terbesar tercatat di Pelabuhan Balikpapan dengan kenaikan sebesar 27,83%, diikuti oleh Tanjung Priok sebesar 11,05%, Tanjung Perak sebesar 5,03%, dan Makassar sebesar 3,30%. Sebaliknya, penurunan jumlah barang terjadi di Pelabuhan Panjang sebesar 5,55%.