Bisnis.com, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk optimistis bisa merampungkan konstruksi jalan tol Pandaan - Malang di akhir 2018, kendati pembebasan lahan belum seluruhnya tuntas.
Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat mengatakan progres konstruksi jalan tol Pandaan - Malang mencapai 66% per Agustus 2018. Di ruas jalan tol sepanjang 38,48 kilometer tersebut, PTPP bertindak sebagai kontraktor sekaligus investor dengan porsi saham 35%.
"Perseroan optimis dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek Jalan Tol Pandaan-Malang hingga akhir 2018 sehingga jalan tol tersebut dapat Iangsung dioperasikan secara maksimal pada awal 2019," ujar Lukman dalam siaran pers, Senin (10/9/2018).
Lukman mengakui, proyek jalan tol Pandaan - Malang masih menyisakan 10% lahan yang belum dibebaskan. Lewat PT Jasamarga Pandaan Malang yang badan usaha jalan tol yang mengusahakan ruas tersebut, PTPP berupaya merampungkan proses pembebasan lahan yang masih tersisa
Untuk diketahui, jalan tol Pandaan - Malang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di sektor jalan tol. Proyek yang menelan investasi Rp5,97 triliun ini terbagi dalam lima seksi.
Seksi I menghubungkan Pandaan - Purwodadi sepanjang 15,47 kilometer. Kemudian dilanjutkan Seksi II sejauh 8,05 kilometer dari Purwodadi menuju Lawang.
Dari Lawang, jalan tol berlanjut sepanjang 7,1 kilometer ke Singosari di Seksi III. Di dua seksi terakhir, Seksi IV dan Seksi V, jalan tol terbentang 7,86 kilometer, menghubungkann Singosari - Pakis - Malang.
Keberadaan jalan tol Pandaan - Malang diyakini dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalan nasional yang menghubungkan Pandaan dengan Malang. Jalan tol ini makin strategis seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata di Malang dan Batu.
Untuk membangun jalan tol ini, Jasamarga Pandaan Malang mengandalkan pinjaman dengan porsi 70% dari nilai investasi sedangkan sisanya dari ekuitas. Selain PTPP, pemegang saham Jasamarga Pandaan Malang adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 60% dan PT SMI (Persero) sebanyak 5%.