Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Ketua DPR dan MPR: Jangan Cari ‘Kambing Hitam’

Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta masyarakat tidak panik, tidak saling menyalahkan, atau bahkan mencari kambing hitam atas jatuhnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan keterangan kepada wartawan./JIBI-Alif Nazzala Rizqi
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan keterangan kepada wartawan./JIBI-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta masyarakat tidak panik, tidak saling menyalahkan, atau bahkan mencari kambing hitam atas jatuhnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS.

"Naiknya dolar, bisa menyebabkan kesulitan buat kita semua, karena itu kita harus bersatu, yang punya dolar, jual dahulu, untuk membantu meredakan tekanan terhadap rupiah," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Zulkifli Hasan menyampaikam hal itu saat menjawab pertanyaan wartawan usai melaksanakan diskusi Empat Pilar dihadapan anggota Majelis Taklim Nuzulul Khikmah, Pekon Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Lampung. Acara tersebut berlangsung di Pekon Tanjung Kemala, Rabu (5/9/2018) malam.

Zulkifli meminta semua tetap tenang. Naiknya nilai tukar dolar AS, itu harus menjadi momentum panggilan bela negara, sekaligus untuk mempererat persatuan.

"Imbas kenaikan dolar, akan mudah dihadapi kalau seluruh komponen bangsa bersatu," ucap Zulkifli Hasan.

Tidak mencari ‘kambing hitam’ saat tupiah jeblok, juga disampaikan Ketua DPR Bambang Soesatyo.

"Depresiasi rupiah mulai berdampak pada industri yang menggunakan bahan baku impor, sehingga dibutuhkan kekompakan dan langkah nyata pada masyarakat Indonesia untuk mengatasi pelemahan rupiah," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Bambang Soesatyo yang akrab dengan panggilan Bamsoet, bersama sejumlah anggota DPR berada di Singapura menghadiri Sidang Umum ke-39 Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).

Merujuk data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kurs tengah hingga Kamis 6 September 2018, satu dolar AS sudah mencapai Rp14.927.

Bamsoet mengingatkan semua pihak agar tidak mencari "kambing hitam" dengan menyalahkan pihak lain, tapi bersama-sama melakukan tindakan nyata mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah.

"Indonesia masih punya modal penting dalam menghadapi penguatan dolar AS, yakni fundamental Indonesia yang cukup kuat dan kondisi politik yang stabil," katanya.

Politisi Partai Golkar itu juga meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) segera menyiapkan langkah-langkah antisipatif serta menerapkan kebijakan untuk menguatkan kurs rupiah terhadap dolar AS.

 Bamsoet juga mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuat kebijakan yang dapat membantu pelaku usaha untuk mendapatkan bahan baku industri, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga pelaku usaha dapat meningkatkan hasil produksi dan nilai ekspor.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper