Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aerofood ACS Upayakan Target Pendapatan Rp2,4 Triliun Tercapai

PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS), perusahaan penyedia katering penerbangan, optimistis target pendapatan perusahaan pada tahun ini sebesar Rp2,4 triliun akan tercapai.
Suasana persiapan makanan di salah satu dapur Aerofood ACS./Bisnis-Endang Muchtar
Suasana persiapan makanan di salah satu dapur Aerofood ACS./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS), perusahaan penyedia katering penerbangan, optimistis target pendapatan perusahaan pada tahun ini sebesar Rp2,4 triliun akan tercapai.
 
"Kami akan berupaya maksimal untuk dapat mencapai target pendapatan tersebut," kata VP Corporate Marketing & Business Development Aerofood Afdal Amir dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (5/9/2018).
 
Sebelumnya, Vice President Operation & Production Aerofood ACS Sam Hartoto mengatakan realisasi pendapatan tahun ini akan di bawah target sebesar Rp2,4 triliun dari yang dicanangkan pada awal 2018.
 
Pendapatan tahun ini akan dipengaruhi oleh pelemahan kinerja maskapai. Terlebih, in-flight catering services termasuk captive market, karena pasar hanya bergantung kepada penambahan intensitas penerbangan atau munculnya maskapai baru.
 
"Mungkin tahun ini di bawah [target]. Pencapaian semester I/2018 masih Rp1 [triliun] sekian," ujar Hartoto di Denpasar, Jumat (31/8).
 
Dia menyebut banyak maskapai yang tingkat isian penumpang (Seat Load Factor/SLF) di bawah perkiraan atau cenderung stagnan. Penurunan SLF berdampak terhadap permintaan jumlah makanan (meals) yang diproduksi perusahaan.
 
Sejumlah kejadian bencana alam di Denpasar, Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu faktor penyebab penurunan kinerja maskapai sepanjang semester I/2018. Banyak penerbangan dari dan ke wilayah tersebut yang harus dibatalkan dengan alasan keselamatan.
 
Kendati demikian, pendapatan semester ini mampu ditopang oleh kontrak penyediaan katering untuk atlet penyandang disabilitas pada ajang Indonesia Para Games Invitational Tournament 2018. Kegiatan yang berlangsung pada 25 Juni-4 Juli 2018 tersebut merupakan bagian dari uji coba (test event) Asian Para Games 2018.
 
Pihaknya berharap kinerja perusahaan pada semester II/2018 akan membaik seiring dengan tambahan dari penyelenggaraan ibadah haji dan musim puncak liburan akhir tahun. Selain itu, perseroan berharap pada tender Asian Para Games yang akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2018 di Jakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper