Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangkas Kongkalikong, Pelindo III Kembangkan Inovasi Logistik

Inovasi logistik terus dikembangkan PT Pelindo III (Pelindo III) untuk memberikan layanan yang transparan dan menutup celah 'transaksi di bawah meja'.
Kegiatan bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3)./Antara-Didik Suhartono
Kegiatan bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3)./Antara-Didik Suhartono
Bisnis.com, JAKARTA - Inovasi logistik terus dikembangkan PT Pelindo III (Pelindo III) untuk memberikan layanan yang transparan dan menutup celah 'transaksi di bawah meja'.
 
Inovasi itu di antaranya pembangunan flyover akses Terminal Teluk Lamong, persiapan penerapan e-RTG  yang efisien di Terminal Petikemas Surabaya, layanan energi listrik untuk kapal sandar (shore connection) di BJTI Port, hingga membuat aplikasi Home Terminal yang menyatukan empat layanan utama untuk vessel services, port activities, logistics, and container management. 
 
Direktur Komersial dan Operasional Pelindo III Mohammad Iqbal mengatakan konsep smart sport terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pelabuhan dengan rute pelayaran terbanyak di Nusantara, sehingga tidak membebani arus logistik Kota Surabaya.
 
"Aplikasi ini membawa era baru pada layanan kepelabuhanan yang mudah, simpeldan transparan. Akan memangkas kebutuhan perantara yang tidak perlu. No more hanky-panky at the port," katanya, Kamis (30/8/2018).
 
Inovasi tersebut sejalan pula dengan langkah Pelindo III yang sedang bertransformasi dengan slogan Beyond Port of Indonesia, yang maknanya mengembangkan berbagai layanan untuk menjadi solusi terbaik bagi kebutuhan logistik di Indonesia.
 
Pakar maritim dan logistik STC International A.A. Hofman memaparkan Pelabuhan Rotterdam di Belanda sebagai contoh pengembangan pelabuhan yang memimpin pengembangan kawasan, termasuk kota. 
 
Dia menjelaskan, pelabuhan awalnya hanya berfungsi sebagai tempat bongkar muat barang pada era 1960-an. Lalu pada dekade 1980, Rotterdam menjadi pelabuhan yang mendukung sektor industri. Selanjutnya, pelabuhan berjuluk 'Gerbang ke Eropa' itu berkembang menjadi bagian penting dalam rantai pasok logistik.
 
"Di masa depan, pelabuhan harus berkembang menjadi smart port yang terintegrasi dengan pengembangan kota untuk menjadi smart city. Pengembangan smart port bisa dimulai segera oleh pelabuhan-pelabuhan yang menjadi hub-port [pelabuhan penghubung] bagi banyak wilayah," kata Hofman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper