Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisata Halal Beri Kontribusi 30% terhadap Target 20 Juta Kunjungan Wisman

Destinasi wisata halal diperkirakan sanggup berkontribusi sebesar 30% dari target 20 juta kunjungan wisatawan pada tahun depan. 
Peserta kapal layar dari beberapa negara berlabuh di Pelabuhan Sabang, Aceh, Jumat (1/12). Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan menjelang hari puncak kegiatan Sail Sabang 2 Desember 2017 itu sudah seratusan kapal layar dari beberapa negara berdatangan dan termasuk KRI Dewa Ruci dan KRI Bima Suci./Antara-Ampelsa
Peserta kapal layar dari beberapa negara berlabuh di Pelabuhan Sabang, Aceh, Jumat (1/12). Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan menjelang hari puncak kegiatan Sail Sabang 2 Desember 2017 itu sudah seratusan kapal layar dari beberapa negara berdatangan dan termasuk KRI Dewa Ruci dan KRI Bima Suci./Antara-Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA — Destinasi wisata halal diperkirakan sanggup berkontribusi sebesar 30% dari target 20 juta kunjungan wisatawan pada tahun depan. 

Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies Asnawi Bahar mengatakan, wisata halal di Indonesia baru menyumbang sebesar 10% hingga 15% dari jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun lalu. 

"Apabila pasar wisata halal ini digarap serius oleh pemerintah, kontribusi kunjungannya bisa mencapai 30% bahkan 50%. Terlebih Indonesia mayoritas beragama Islam, tentu mudah mendatangkan wisman muslim yang ingin wisata halal," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (29/8/2018).

Saat ini, destinasi wisata halal di Tanah Air baru Nusa Tenggara Barat, Padang Sumatera Barat, dan Aceh. Namun, menurut Asnawi, apabila diberikan paket yang menarik, wisata halal akan berdampak positif pada kunjungan wisatawan.

"Selain itu, sertifikasi halal masih sedikit untuk restoran, hotel dan sebagainya, berdampak pada kunjungan wisman yang ingin wisata halal ke sini," ucapnya. 

Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata Karsono Probosetio tak menampik potensi wisata halal di Indonesia sangatlah besar dalam mendatangkan wisman. Menurutnya, pencapaian industri wisata halal di Indonesia saat ini hanya bisa sampai kategori Moslem Friendly. 

Dia berpendapat, untuk menuju 100% halal dibutuhkan sertifikasi dari lembaga terkait dan terpercaya seperti Majelis Ulama Indonesia.

Sementara itu, Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Rizky Handayani menuturkan pemerintah tengah menyiapkan wilayah yang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata halal selain 3 daerah yang telah dimiliki Indonesia.

"Masih dipetakan mana saja wilayah yang bisa dijadikan wisata halal," katanya. 

Data Kemenpar menyebutkan, pengeluaran wisman dari Arab Saudi rerata sejumlah US$1.750—US$2.200 per kunjungan yang digunakan untuk belanja di mal, akomodasi di hotel berbintang atau vila/resor, dan transportasi dengan lama tinggal rata-rata 12 hari. 

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini menargetkan kabupaten Bandung akan mendeklarasikan wilayah sebagai destinasi wisata halal pada akhir tahun ini. 

"Kami juga akan lakukan sertifikasi halal pada hotel dan rumah makan di kabupaten Bandung yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah Kementerian Agama RI," tutur Agus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper