Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Produksi CPO Astra Agro Naik 13,9%

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan peningkatan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 868.000 ton pada semester I 2018. Angka tersebut naik 13,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 762.000 ton.
Astra Agro Lestari/Istimewa
Astra Agro Lestari/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)  mencatatkan peningkatan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 868.000 ton pada semester I 2018. Angka tersebut naik 13,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 762.000 ton. 

Peningkatan produksi CPO berkat kenaikan produksi di sektor hulu. Tandan Buah Segar (TBS) AALI naik 6,6% dari 2,47 juta ton pada pertengahan tahun 2017 menjadi 2,63 juta ton sampai dengan pertengahan tahun 2018. Selain itu, kenaikan pembelian TBS dari pihak ketiga pun meningkat dari 1,27 juta ton menjadi 1,66 juta ton, atau naik sebesar 31%.

Vice President Communication AALI, Tofan Mahdi mengatakan total luas areal tertanam perkebunan kelapa sawit perusahaan sampai dengan Juni 2018 adalah sebesar 291.000 hektar yang terdiri dari kebun inti sebesar 224.600 hektar dan kebun plasma sebesar 66.300 hektar. Dari total luas areal tertanam tersebut 272.100 hektar merupakan  areal yang sudah menghasilkan.

Lebih lanjut Tofan menjelaskan kapasitas olah pabrik kelapa sawit perusahaan adalah sebesar 1.510 ton TBS per jam dengan jumlah pabrik kelapa sawit sebanyak 31 unit. Selain itu, perusahaan mengoperasikan 2 unit CPO refinery dengan total kapasitas pengolahan sebesar 3000 CPO ton per hari yang berlokasi di Sulawesi Barat dan Riau. Perusahaan juga mengoperasikan satu unit Refinery PKO (Palm Kernel Oil) dengan kapasitas pengolahan sebesar 400 ton per hari yang berlokasi di Sulawesi Barat.

Pada semester I 2018 AALI berhasil menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp9,02 triliun tumbuh sebesar 5,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaknk Rp8,55 triliun. Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan produk CPO dan turunannya sebesar 19% atau sebesar 159 ribu ton.

Di sisi lain, harga jual rata-rata CPO pada semester I 2018 turun 7,5% dari Rp8.536 per kg menjadi Rp7.893 per kg. Begitu pula harga jual rata – rata Kernel turun 17,3% dari Rp7.581 per kg menjadi Rp6.267 per kg dan harga jual rata- rata Olein juga  turun 5,7% dari Rp8.695 per kg menjadi Rp8.202 per kg. 

Penurunan harga ini berdampak pada laba operasional Perseroan, yang tercatat mengalami penurunan sebesar 28,5% menjadi Rp1,09 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,52 triliun. Akibatnya, laba bersih perseroan pada semester I 2018 turun sebesar 24,9%, menjadi Rp 784 miliar dari Rp 1,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, laba operasional perseroan pada kuartal kedua 2018 dibandingkan dengan kuartal pertama 2018 meningkat 33% yaitu dari Rp 466 miliar menjadi Rp 620 miliar. Laba operasional kuartal kedua 2018 meningkat 55% dibandingkan dengan  periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 400 miliar. 

Peningkatan laba operasional ini memberikan dampak pada pertumbuhan laba bersih perseroan pada kuartal kedua 2018 yang meningkat 20,5% dibanding kuartal pertama 2018 dari Rp355 miliar menjadi Rp428 miliar, dan laba bersih perseroan juga meningkat 76,6% dibanding kuartal kedua periode sebelumnya sebesar Rp 243 miliar.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper