Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Fortune Global 500 tahun 2018 yang baru saja dirilis menguatkan fakta bahwa negara-negara berkembang kini semakin memiliki peran penting sebagai penggerak utama perkembangan ekonomi global.
Selain itu, negara tersebut juga terbukti semakin memberikan pengaruh terhadap perusahaan-perusahaan besar kelas dunia.
Oxford Business Group (OBG), perusahaan penyedia informasi dan referensi perkembangan negara-negara berkembang di dunia, telah berhasil menjaring sejumlah subscriber baru yang terdiri dari perusahaan-perusahaan kelas dunia.
Jumlah subscriber OBG saat ini mencapai 354 (70%), meningkat dibandingkan dengan 337 (67%) pada tahun 2017. Subscriber yang terdiri dari perusahaan-perusahaan global ini dapat memanfaatkan laporan yang disediakan oleh OBG sebagai sumber referensi dalam melakukan operasi bisnis.
Sepuluh perusahaan teratas yang terdapat dalam Indeks Fortune Global 2018 kini telah menjadi subscriber OBG, meningkat dari sebelumnya delapan perusahaan pada tahun 2017. OBG juga menyambut baik dua perusahaan bergengsi yang baru saja menjadi subscriber yaitu State Grid Corporation of China dan US Multinational Berkshire Hathaway.
Seiring semakin banyak perusahan multinasional dari negara berkembang yang mendunia, partisipasinya dalam Indeks Fortune 500 juga semakin nyata. Pada tahun 2017, diperkirakan sepertiga perusahaan yang masuk ke dalam Indeks Fortune 500 merupakan perusahaan-perusahaan yang berasal dari 20 negara berkembang terbaik di dunia. Berdasarkan laporan Cornell University, jumlah ini meningkat tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan delapan tahun lalu.
Marc-Andre de Blois selaku Director of PR and Video Content OBG mengungkapkan bahwa ia merasa bangga sebab semakin banyak perusahaan papan atas yang ikut menjadi subscriber dan memanfaatkan hasil riset yang disediakan oleh OBG untuk memahami sektor ekonomi secara komprehensif. Bertambahnya subscriber menunjukkan reputasi OBG yang semakin terpercaya sebagai penyedia informasi investasi di negara-negara berkembang seluruh dunia. Apalagi setelah bertahun-tahun kemunculan negara-negara berkembang mendominasi narasi pertumbuhan global
“Seiring negara-negara berkembang masuk dalam bear market, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Fortune 500 akan semakin membutuhkan informasi investasi global yang terpercaya dalam rangka memetakan tren global saat ini. Analisa dan laporan mengenai perkembangan ekonomi negara berkembang dan dunia yang disediakan oleh OBG menjadikan kami bagian yang penting dalam menyediakan berita dan analisa terkini,” ujar Marc-Andre de Blois. Ia melanjutkan, “Saya sangat senang bahwa jumlah subsriber OBG semakin bertambah hingga 354 perusahaan yang termasuk dalam Indeks Fortune Global 500. Saya meyakini bahwa para pemimpin perusahaan akan semakin membutuhkan insight eksklusif yang ada dalam laporan OBG sebelum mereka mengambil sebuah keputusan investasi.”
Indeks Fortune Global 500 merupakan sebuah daftar tahunan yang memeringkatkan 500 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan tahun fiskal sebelum tanggal ataupun per tanggal 31 Maret. Daftar Indeks Fortune Global 500 terbaru dirilis pada tanggal 20 Juli 2018.
Laporan yang disediakan OBG merupakan sebuah pedoman penting mengenai perekonomian negara-negara yang diteliti. Laporan tersebut membahas beragam sektor seperti makroekonomi, infrastruktur, perbankan, and perkembangan sektor lainnya.
Subscriber dan pembaca OBG meliputi tokoh-tokoh penting seperti kepala negara, CEO, investor institusional, analis, dan akademisi yang membutuhkan informasi makro mengenai negara-negara berkembang. Laporan-laporan OBG hadir dalam bentuk cetak maupun online.