Bisnis.com, JAKARTA – Setelah melakukan ekspansi ke Malaysia, Riyadh Group Indonesia berencana melantai di bursa melalui initial public offering dengan melepas saham 30% sampai 40% dalam 5 bulan ke depan.
Riyadh Group Indonesia melakukan kerja sama dengan Morning Star Capital dan McLean Virginia sebagai konsultan investasinya. Kedua perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Vier Corporation Limited yang mengelola US$23 miliar private equity fund dari Inggris dan global emerging market.
CEO Vier Corporatiom Limited Vier Abdul Jamal mengatakan sumber pendanaan untuk ekspansi Riyadh Group Indonesia akan dilakukan melalui mekanisme initial public offering (IPO) dan kerjasama sekuritas dengan Mirae Asset Sekuritas dan UOB Sekuritas.
“IPO tercepat dalam 5 bulan, target saham yang kita lepas ke publik 30% sampai 40%. Dana pertama kali yang ingin kita dapatkan sekitar US$20 juta, sekitar Rp260 miliar sampai Rp300 miliar,” terang Vier di Apartemen Riverside Pancoran, Sabtu (25/8/2018).
Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia, Bally Saputra mengatakan saat ini perusahaan telah mengakuisisi 65% kepemilikan saham peroperti asal Malaysia yaitu Mainstay Properties Sdn, Bhd, dan Horizon KLPO Sdn. Bhd. Dia menyebut ada lahan siap bangun seluas 10 hektare di Sepang, Malaysia, milik Horizon KLPO Sdn. Bhd.
Rencananya di atas lahan itu akan dibangun bangunan premium village outlet setinggi dua lantai seluas 9 hektare. Ada pula dan enam tower high end apartment masing-masing setinggi 33 lantai dengan total 2.200 unit.
Baca Juga
Selain itu, akan dibangun juga enam factory lot masing-masing seluas 4.000 meter persegi dengan build up area seluas masing-masing 2.000 meter persegi yang akan dilengkapi dengan hotel bintang 5 dengan total 500 kamar, dan hotel bintang 3 dengan total 200 kamar. Total nilai investasi untuk proyek di Sepang ini diperkirakan mencapai US$500 juta.
“Ini semua di dalam kawasan Serenia City yang dikembangkan BUMN Malaysia, Sime Darby Property. Dimana hampir semua proyek pengembangan yang dilakukan Sime Darby selalu sukses. Ini menjadi salah satu nilai tambah bagi proyek kami di Malaysia,” kata Bally.