Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekonsiliasi Apersi Gagal, Himpera Dibentuk

Langkah rekonsiliasi yang dilakukan oleh Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) setelah sempat menghadapi dualisme kepemimpinan, ternyata tidak membuahkan hasil.

Bisnis.com, JAKARTA--Langkah rekonsiliasi yang dilakukan oleh Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) setelah sempat menghadapi dualisme kepemimpinan, ternyata tidak membuahkan hasil.

Asosiasi baru bernama Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himpera) pun akhirnya dideklarasikan.

Ketua Umum Himpera Endang Kawidjaja mengungkapkan memang sebelumnya ada kesepakatan penyatuan dua pengurus Apersi, bahkan susunan pengurus intinya sudah disepakati. Dia menjelaskan dari kesepakatan penyatuan itu, Ketumnya ada di pihak pak Junaidi, sedangkan jabatan sektetaris jenderal ada di pihaknya.

"Namun, setelah proses penyatuan yang dibantu dan disaksikan kementerian, takdir berbicara lain. Mei ini terjadi kesimpulan kedua apersi tidak bisa disatukan," katanya akhir pekan lalu.

Endang menjelaskan Himpera ini didirikan oleh 42 orang, yang terdiri para DPD pimpinan DPD atau DPP.

"DPD kami hanya 18 saat itu, kami tidak perlu mengembangkan DPD tapi begitu keputusan bentuk Himpera Mei yang lalu seteah rapat kami putuskan jumlah DPD sekarang jumlahnya 31 DPD,termasuk Papua," imbuhnya.

Himpera memutuskan deklarasi pada tanggal 25 Agustus yang sekaligus juga diperingati sebagai Hapernas.

Sementara itu Sekditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Dadan Rukmana mengharapkan Himpera sebagai asosiasi yang menjadi mitra pendukung program pemerintah.

"Kinerja 1 juta rumah hingga hari ini hampir 600.000, padahal target kita sejuta, mohon Hipmera ini jadi motor penggerak agar 1 juta ini tercapai, ini nantinya akan kita cek kontribusi Himpera dalam program sejuta rumah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper