Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyediakan tenaga konstruksi untuk membantu membangun kembali rumah penduduk tahan gempa.
Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Achmad Gani Ghazali mengatakan PUPR menyiapkan tenaga konstruksi untuk membangun membangun kembali rumah korban bencana gempa di Lombok.
Gani sebagai Ketua Satgas Rehabilitasi Kawasan Pemukiman Berbasis Masyarakat di bencana gempa Lombok ini mengaku PUPR mensupport sumber daya manusia ketimbang dana untuk bisa bergotong royong membangun kembali rumah masyarakat.
“PUPR menyediakan personil pendampingan saja, tim RAKOMPAK, fasilitator dan relawan,” jelas Gani kepada Bisnis, Senin (20/8/2018).
Sementara itu, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan dalam rangka menanggulangi bencana gempa di Lombok, PUPR bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memberi bantuan berupa pembangunan konstruksi berkonsep rumah instan sederhana sehat atau RISHA. Ada pun dana yang dikeluarkan Rp20 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rumah rusak ringan.
“Dananya semua dari BNPB, bukan PUPR. Kami menyediakan tenaga konstruksi,” tutur Khalawi kepada Bisnis.
Baca Juga
Ada pun metode konstruksi RISHA bersama tenaga konstruksi Rakompak ini juga pernah dilakukan saat bencana gempa di Yogyakarta, dan Aceh. Ada pun konsep RISHA yang menggelontorkan dana kecil dengan hasil optimal ini adalah gotong royong pembangunan melibatkan masyarakat.
Hal itu juga dibenarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki menyebut pada bulan ini tenaga konstruksi Rakompak bisa menggunakan RISHA untuk membangun rumah instan sederhana tahan gempa. Menurut Basuki, metode RISHA sudah diadaptasi pula sampai di Belu, Nusa Tenggara Timur hingga Afghanistan.
“Jadi mereka mendapatkan bantuan Rp50 jura, mereka harus pakai bangun rumah, beli semen. Nanti sudah ada 150 pendamping [tenaga konstruksi] ada 100 orang,” terang Basuki.
Adapun 150 pendamping itu melalui pelatihan untuk membangun rumah RISHA di Kementerian PUPR langsung. Pasalnya sudah ada 20 orang tenaga konstruksi yang dikirim untuk membantu pembangunan di Lombok.