Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan Backlog Ditarget Jadi 5,4 Juta Rumah

Pemerintah menargetkan backlog perumahan berkurang menjadi 5,4 juta rumah pada 2019 nanti.

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah menargetkan backlog perumahan berkurang menjadi 5,4 juta rumah pada 2019 nanti.

Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengatakan saat ini data backlog telah berkurang dari 11,4 juta menjadi 7,6 juta pada 2015. Dengan demikian target 5,4 juta pada 2019 tentunya bisa dicapai.

"Kalau backlog per tahun  yang masih harus dicapai ya kita bisa hitung sendiri dari 7,6 juta ke 5,4 juta berapa lalu dibagi 5," katanya Selasa (14/8/2018).

Apalagi, kata dia, dengan proporsi dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disalurkan pemerintah untuk pembiayaan rumah subsidi resmi berkurang, dari 90% menjadi 75%. Sebaliknya, beban dana bertambah untuk perbankan, dari 10% jadi 25%.

Lana  menyampaikan, untuk tahun ini besaran saluran dana yang dikeluarkan pemerintah akan berkurang, sehingga turut berdampak terhadap pendistribusian rumah subsidi hingga mencapai 60.000 unit.

"Salurannya kan sebetulnya kalau dana FLPP sendiri ada 42.000. Kemudian dengan naiknya porsi dari bank jadi 25%, kan porsi pemerintah turun 75%. Kita harapkan itu bisa menaikkan jadi 60.000," jelasnya.

Lana menyebut untuk mengatasi defisit hunian, maka Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP memanfaatkan berbagai data strategis perumahan, salah satunya adalah data home ownership rate /persentase rumah tangga (ruta) yang menempati rumah milik sendiri pada 2015 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016.

Data tersebut menunjukkan bahwa persentase rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri telah meningkat dari 78% pada  2010 menjadi 82,63% pada 2015.

Hasil konversi terhadap data tersebut, menunjukkan: Provinsi dengan persentase home ownership rate terendah (di bawah 70%) adalah DKI Jakarta (51,09%) dan Kepulauan Riau (67,67%). Provinsi dengan jumlah backlog kepemilikan rumah terbesar (di atas 1 juta rumah tangga) adalah Jawa Barat sekitar 2,3 juta ruta, DKI Jakarta sekitar 1,3 juta ruta, dan Sumatra Utara sekitar 1,03 juta ruta.

Selanjutnya Provinsi dengan persentase home ownership rate tertinggi (di atas 90%) adalah Sulawesi Barat (91,47%), Jawa Tengah (90,93%), Jawa Timur (90,46%), dan Lampung (90,35%). Provinsi dengan jumlah backlog kepemilikan rumah terkecil adalah Sulawesi Barat sekitar 28.000 rumah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper