Bisnis.com, LOMBOK UTARA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakomodasi perusahaan tambang dan migas membantu proses evakuasi korban gempa bumi serta rekonstruksi dan rehabilitasi. Kondisi ini didasari masifnya kerusakan bangunan dan banyaknya para korban yang tersebar merata di Kabupaten Lombok Utara.
"Kami sudah mengoordinir emergency response group (ERG) dari 22 perusahaan tambang yang ada di pos," ujar Herlambang mewakili Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) saat memberikan laporan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di lokasi pengungsian Lapangan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Sabtu (11/8).
Tim ERG merupakan anggota dari tim pertambangan minerba di seluruh Indonesia. Secara manajemen keselamatan, tim ini memiliki sistem penanganan keselamatan tersendiri. "Saat ada kejadian gempa lombok, mereka bisa kami akomodasi untuk ikut membantu," jelas Herlambang.
Saat ini, tim ERG yang sudah bergabung memiliki kemampuan mencari atau rescue sebanyak 118 orang, dokter 27 orang, paramedis 10 orang serta 2 anjing pelacak. "(Kerja) kami memang hampir sama dengan Basarnas. Bedanya kami punya medis dan paramedis," imbuh Herlambang.
Tim ERG akan terus bersiaga di wilayah bencana gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan mendirikan posko di Kabupaten Pemenang. Pertolongan pertama pada korban gempa menjadi fokus utama Tim ERG. Hingga Sabtu siang, sudah 223 pasien dewasa, 42 anak-anak, 29 balita dan 14 ibu hamil ditangani oleh mereka. "Alhamdulillah semuanya tertangani dengan selamat," ucap Herlambang.
Tim ERG sendiri sudah terbentuk sejak lama, sekitar tahun 2009. Tim ini dipersiapkan sebagai garda terdepan dari Tim ESDM Siaga Bencana yang bertugas membantu proses evakuasi dan pengobatan para korban bencana alam.
"Tim ERG yang berada di bawah naungan Kementerian ESDM terbagi dalam 3 tim, yaitu Tim Barat, Tim Tengah dan Tim Timur. "Meskipun beda bendera (perusahaan), kami sudah seperti keluarga sendiri. Satu komando di bawah ESDM," jelas salah satu anggota tim dari PT Freeport Indonesia.
Di samping itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) dan seluruh perusahaan migas Indonesia juga turut berkontribusi dalam penanganan korban gempa Lombok ini. "Alhamdulillah sudah komitmen dari semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas menyumbang sekitar USD134 ribu," ujar salah seorang perwakilan pegawai SKK Migas.
Bantuan ini akan diberikan dalam dua tahapan. Pertama, dalam bentuk kebutuhan umum dan sebagainya, seperti relawan medis. Selanjutnya adalah bantuan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Pantuan www.esdm.go.id yang melihat langsung di lapangan, diperkirakan masih banyak korban yang belum dapat dievakuasi atau ditangani. Hal ini mengingat keterbatasan relawan yang tidak seimbang dengan luasnya kerusakan yang ditimbulkan akibat guncangan gempa.
Deputi I BNPB Bernadius Wisnu mengungkapkan bahwa dampak gempa bumi di Lombok Utara sangat masif, dengan total 80% desa-desa hancur. "Kemungkinan Presiden Joko Widodo juga akan membentuk tim khusus untuk menangani ini," ucap Wisnu.