Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Hal Ini Terpenuhi, Industri Plastik Bisa Tumbuh 5,8% pada 2018

Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) memproyeksi pertumbuhan industri plastik sebesar 5,4% pada tahun ini.
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya
Peserta mengoperasikan mesin cetak kemasan seusai pembukaan pameran INDOPLAS, INDOPACK, dan INDOPRINT 2016 di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) meyakini industri plastik bisa tumbuh di atas proyeksi awal  sebesar 5,4% pada tahun ini. 

Fajar Budiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), mengatakan pertumbuhan bisa melebihi proyeksi awal karena industri makanan dan minuman optimistis dapat tumbuh lebih dari 10% pada tahun ini.

“Dengan pertumbuhan industri mamin sekitar 10%, target pertumbuhan bisa mendekati 5,8%,” jelasnya akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, permintaan produk plastik hilir hingga kuartal II tetap tinggi, walaupun ada kenaikan impor untuk bahan baku.

Menurutnya, permintaan produk plastik hilir meningkat seiring dengan pertumbuhan kebutuhan makanan dan minuman dalam menyambut pesta demokrasi pada tahun depan.

“Industri hilir sedang bagus, ke depan juga akan kuat karena ada pemilu. Akan ada banyak acara, seperti rapat,” katanya.

Fajar menambahkan, selain situasi politik yang kondusif, pertumbuhan tersebut bisa tercapai apabila bantuan pemerintah segera terserap dan dana desa juga tidak terlambat disalurkan.

Pelaku usaha industri makanan dan minuman menyatakan kondisi bisnis pada kuartal II/2018 lebih baik dibandingkan tahun lalu maupun kuartal sebelumnya. Kondisi tersebut diyakini akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini.

Adhi S Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), mengatakan pada periode tersebut, bisnis makanan dan minuman dirasa lebih baik yang didorong peningkatan permintaan masyarakat pada Hari Raya Lebaran. Permintaan ini terkerek karena masyarakat menerima dana tunjangan hari raya (THR) dan gaji.

Ketenangan situasi perpajakan juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri tersebut. "Dunia usaha merasakan kuartal II tahun ini lebih bagus dibandingkan tahun lalu," ujarnya belum lama ini.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 4,41% secara tahunan pada kuartal II/2018. Pertumbuhan ini didorong oleh industri makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 8,67% y-o-y, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper