Bisnis.com, JAKARTA - Citilink Indonesia tetap menargetkan membuka rute penerbangan langsung ke Singapura dan Thailand pada akhir tahun ini, kendati menghadapi hambatan eksternal.
VP Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia, Ranty A. Rachman mengatakan pemenuhan regulasi dari pemerintah negara setempat menjadi tantangan utama pengoperasian rute tersebut. Tahun ini, maskapai anak usaha Garuda Indonesia itu menargetkan Singapura, Thailand, dan Malaysia sebagai pelengkap konektivitasnya di wilayah Asia Tenggara.
"[Rute ke Singapura dan Thailand] masih dalam kajian. Rencananya selesai tahun ini semua sedang dalam proses persiapan," kata Ranty, Kamis (9/8/2018).
Dia mengungkapkan proses perizinan negara bersangkutan menjadi salah satu tantangan utama yang masih akan diupayakan oleh maskapai. Hal tersebut masuk dalam hambatan dari faktor eksternal.
Pihaknya membantah realisasi rute ke Singapura terhambat karena kedua negara menerapkan asas resiprokal. Menurutnya, asas tersebut merupakan ranah antar pemerintahan (government to government/G to G), yang tidak diketahui oleh maskapai.
Pihaknya menyebut dari sisi permintaan pasar, kedua negara tersebut memang sangat potensial. Terlebih, masih terdapat ruang yang bisa dimanfaatkan oleh maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) tersebut.
Baca Juga
Ranty menyebut dari sisi internal, yakni kesiapan unit pesawat dan kru sudah siap untuk beroperasi menerbangi kedua negara tersebut. Penambahan rute bisa mengerek utilitas pesawat per hari dan konektivitas.
Hingga Semester I/2018, lanjutnya, tingkat utilitas Citilink mencapai lebih dari 9 jam per hari. Ditargetkan sampai akhir tahun bisa meningkat hingga 10 jam per hari.
Sebelumnya, Citilink telah membuka rute penerbangan langsung dari Jakarta menuju Penang, Malaysia pada Maret 2018. Adapun, Penang menjadi destinasi penerbangan internasional kedua maskapai setelah Dili, Timor Leste yang telah dibuka sejak Mei 2017.
Rencana lain, lanjutnya, adalah membuka rute penerbangan langsung rute internasional dari Kuala Lumpur menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Rute internasional tersebut diharapkan bisa terealisasi pada Kuartal IV/2018 seiring dengan penyelesaian peningkatan kualitas infrastruktur Bandara Banyuwangi.
Rencananya Citilink menggunakan pesawat jenis Airbus A-320 untuk melayani penumpang dalam rute tersebut. Upaya tersebut merupakan salah satu langkah strategis perusahaan untuk Go Regional dalam melakukan ekspansi bisnis ke kawasan Asean.
Sementara itu, jumlah penumpang dalam Semester I/2018 sudah mencapai 9 juta orang dan optimistis hingga akhir tahun bisa mencapai 15 juta orang.
Tren pertumbuhan jumlah penumpang pada dua bulan terakhir, yakni Mei dan Juni mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Rata-rata dari 900.000 penumpang menjadi 1 juta penumpang.
Citilink sudah melayani lebih dari 278 frekuensi penerbangan dari 71 rute ke 34 kota baik domestik maupun internasional. Hingga saat ini jumlah armada yang dimiliki adalah 45 unit Airbus A320 dan 5 unit Airbus A320 Neo.
Sebelumnya, pada awal Februari 2018 Citilink berhasil meraih predikat sebagai LCC bintang empat di dunia dari Skytrax, sebuah lembaga pemeringkat industri penerbangan global.