Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menurunkan tim untuk melakukan identifikasi penyelamatan ternak akibat bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita membentuk tim untuk membantu warga korban gempa dalam menyelamatkan ternak sapi, sehingga ternak warga tetap selamat dan sehat.
Tim tersebut bertugas untuk segera mengidentifikasi permasalahan di lapangan terkait penyelamatan ternak, terutama mengenai ketersediaan hijauan pakan ternak, obat-obatan dan penanganan ternak yang mati akibat gempa
I Ketut mengatakan, data rinci peternak dan populasi masing-masing ternak sudah tersedia per kecamatan. Selain itu data kelompok petani-peternak sebagai dasar pemberian bantuan pakan dan obat-obatan juga sudah tersedia.
“Untuk sementara belum ada laporan kematian ternak, sehingga Ditjen PKH fokus menyisir dan mengidentifikasi peternak yang terkena musibah untuk diketahui berapa kepemilikan ternaknya,” katanya pada Selasa, (7/8/2018).
Dia menegaskan ternak milik petani tidak boleh terlantar untuk pakan dan masalah penyakit mengingat petani di daerah gempa masih bergulat dan fokus untuk menangani dirinya sendiri akibat adanya musibah gempa bumi.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTB, ada 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Lombok Timur (KLotim) yang terkena dampak paling besar dan ternaknya perlu mendapat bantuan pakan dan pengobatan. Dari KLU ada 4 Kecamatan, yaitu: Pemenang, Tanjung, Gangga dan Kahyangan, sedangkan dari KLotim ada 3 kecamatan, yaitu: Sambelia, Sembalun dan Pringgabaya.
“Apabila data CPCL [Calon Penerima dan Calon Lokasi] sudah jelas, maka kita akan menugaskan anggota Tim yang sesuai dengan komptensi dan kebutuhan yang diperlukan,” ucap I Ketut Diarmita.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari perwakilan Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Denpasar bahwa pakan ternak yang tersedia saat ini adalah konsentrat dan pucuk tebu yang siap untuk dikirim dari Bali sebagai bantuan sementara. Adapun obat-obataan yang tersedia di Dinas Peternakan Kabupaten adalah obat untuk Siwab dan gangrep.
Selain itu, I Ketut Diarmita juga meminta agar Tim juga membantu antisipasi terhadap pencurian sapi, karena ditinggal pemiliknya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian juga menghimpun bantuan senilai Rp 10 miliar pada Senin (6/8). Bantuan tersebut dikumpulkan dari berbagai pihak seperti Badan Urusan Logistik (Bulog), perusahaan makanan dan minuman, asosiasi para petani dan peternak, asosiasi eksportir dan importir, asosiasi pengusaha bahan pangan, pabrik gula, perusahaan perkebunan, dan perusahaan asuransi.
Kementerian Pertanian sendiri memberikan bantuan sebesar Rp 2 miliar lebih, termasuk bantuan berupa hewan ternak.