Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan stok beras aman sampai akhir 2018 dengan cadangan sebanyak 2 juta ton.
Pernyataan itu disampaikan Darmin seusai dipanggil Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jumat (3/8/2018) untuk membahas cadangan dan harga beras di tengah situasi musim yang memasuki kemarau tahun ini.
Selain Darmin, Presiden juga memanggil Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso.
Darmin mengatakan pemerintah tidak berencana mengimpor beras lagi dalam waktu dekat ini. "Enggak perlu [impor] lagi. Ini sudah cukup semuanya. Sekarang itu Bulog punya stok hampir 2 juta ton dan ini panen masih berjalan di beberapa daerah. Jadi pada akhir tahun kita melihat stok Bulog itu di atas 2 juta," katanya.
Untuk mengantisipasi masalah pasokan dan harga beras, Darmin mengatakan pemerintah akan mengantisipasi dengan strategi operasi pasar. Dengan operasi pasar, Darmin menyatakan pemerintah tidak melihat adanya masalah pangan.
Darmin mengatakan Presiden memeriksa kesiapan pemerintah dalam hal pangan, terutama beras, menghadapi situasi musim kemarau ini.
"Jadi benar-benar pengecekan saja dan kita sudah jelaskan bahwa baik dari stok pengadaan dalam negeri semuanya itu cukup," kata Darmin.
Berdasarkan data situs Info Pangan Jakarta, harga rata-rata beras IR. II (IR 64) Ramos sebesar Rp10.550 per kilogram pada Jumat (3/8/2018) atau meningkat Rp2 dibadingkan dengan harga pada Kamis (2/8/2018).
Berdasarkan situs itu, harga rata-rata beras IR meningkat dalam rentang Rp2-Rp39 pada Jumat (3/8/2018). Harga tersebut merupakan harga rata-rata beras di sejumlah pasar di Jakarta.
"Presiden punya catatan bahwa harga beras hari ini ada sedikit kenaikan. Jadi, sebelum lanjut benar kenaikan, Presiden mengecek. Jadi tadi dari semua angka yang dijelaskan Bulog, kesiapan kita aman," kata Darmin.