Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partisipasi Perempuan dalam Bisnis Dagang-El RI Terendah di Asean

Partisipasi perempuan dalam manajemen industri perdagangan elektronik di Indonesia terpantau paling rendah di antara negara anggota Asean. Padahal, peran mereka dipercaya dapat meningkatkan laba perusahaan hingga 2,7%.
Model memperlihatkan aplikasi e-commerce gazegaz.com, seusai peluncurannya di Jakarta, Selasa (17/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Model memperlihatkan aplikasi e-commerce gazegaz.com, seusai peluncurannya di Jakarta, Selasa (17/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Partisipasi perempuan dalam manajemen industri perdagangan elektronik di Indonesia terpantau paling rendah di antara negara anggota Asean. Padahal, peran mereka dipercaya dapat meningkatkan laba perusahaan hingga 2,7%.

Senior Content Marketer iPrice Group Indah Mustikasari memaparkan, partisipasi perempuan dalam dewan direksi perusahaan-perusahaan dagang-el RI baru mencapai 31%, lebih rendah dari Filipina (55%), Malaysia (42%), Thailand (40%), Vietnam (37%), dan Singapura (34%).

“Padahal, dengan perbandingan gender yang seimbang di jajaran manajemen atas, partisipasi perempuan dapat memberikan keberagaman ide dan pandangan dalam bisnis,” jelasnya, Rabu (1/8).

Sebuah riset dari Peterson Institute pada 2016 terhadap 21.980 perusahaan di 91 negara mengemukakan, banyaknya kepemimpinan perempuan di manajemen perusahaan dagang-el dapat menghasilkan laba tahunan 2,7% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Dengan demikian, menurut Indah, kontribusi perempuan di industri dagang-el dapat menjembatani ide-ide dan aspirasi dari konsumen toko daring di Tanah Air yang didominasi oleh kaum hawa.

Lebih lanjut, dia memaparkan di Indonesia hanya 21% perempuan yang menduduki posisi presiden direktur dalam manajemen perusahaan dagang-el, sedangkan di level direktur juga 21%, dan di level kepala divisi 36%.

“Namun, angka ini belum mendekati perbandingan setara antara peran laki-laki dan perempuan dalam jajaran manajemen perusahaan dagang-el,” ujarnya.

Pada kesempatan berbeda, Partner Mc Kinsey & Company Guillaume de Gantes memproyeksikan Indonesia dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) senilai US$135 miliar pada 2025, jika dapat mendorong kesetaraan perempuan dalam kontribusi ekonomi.

"US$135 miliar bukan angka yang kecil yang bisa begitu saja diabaikan, ini adalah kesempatan ekonomi yang sangat besar untuk Indonesia," katanya, Rabu (1/8/2018).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper