Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Penyakit Ternak Baru, Kementan Gandeng FAO

Pemerintah menggandeng lembaga pangan dunia FAO untuk mengimplementasikan program pencegahan munculnya penyakit infeksi baru pada ternak.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menggandeng lembaga pangan dunia FAO untuk mengimplementasikan program pencegahan munculnya penyakit infeksi baru pada ternak.

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fadjar Sumping mengatakan dengan pertumbuhan populasi, globalisasi, dan degradasi lingkungan yang terjadi sangat cepat, Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai ‘hotspot’ di Asia Tenggara atau negara yang berisiko terkena pandemik penyakit infeksi baru seperti flu burung dan Mers-COV.

“Para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga diantaranya bersumber dari binatang atau bersifat zoonosis. Apabila pengendalian penyakit zoonosis yang bersumber dari hewan tidak dilakukan dengan baik, risiko yang timbul lebih besar dari nilai ekonomi karena menyangkut nyawa manusia,” katanya dalam keterangan yang diterima Bisnis, Senin (30/7/2018).

Fadjar menjelaskan, selama hampir tiga tahun terakhir pihaknya aktif meningkatkan kemampuan para petugas kesehatan di lapangan untuk bisa mendeteksi secara dini, mencegah, dan mengendalikan ancaman pandemik tersebut.

Dia menambahkan, pihaknya juga menggandeng semua pihak terkait melalui pendekatan yang disebut “one health”.

Pendekatan ini melibatkan berbagai sektor pemerintahan, termasuk Kementerian Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemenko PMK, Kementerian Perdagangan, asosiasi peternak hingga lembaga internasional.

Sementara itu, Team Leader FAO Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) Indonesia James Mc Grane menyebutkan program EPT2 memang difokuskan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mendeteksi virus yang berpotensi menjadi pandemik, meningkatkan kapasitas laboratorium dalam mendukung pengawasan, dan meningkatkan kemampuan respon petugas di pusat maupun di daerah.

“Program ini juga difokuskan untuk mencegah ancaman resistensi antimikroba yang sudah menjadi isu global,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper