Bisnis.com, JAKARTA – Kapal KM Orange yang mengangkut 24 orang penumpang yang terdiri atas 20 orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), dua juru masak, dan dua awak kapal termasuk nakhoda dilaporkan terbalik akibat cuaca buruk di sekitar perairan Cikeruh Wetan, Binuangeun, Lebak, Banten.
Sebanyak 20 mahasiswa Pusat Studi Satwa Primata IPB dan dua orang awak kapal telah dievakuasi dengan selamat. sedangkan dua orang juru masak yang merupakan bagian dari rombongan IPB ditemukan meninggal dunia.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan Endang mengatakan kapal yang berlayar tanpa surat persetujuan berlayar (SPB) itu menghadapi cuaca buruk. Kapal itu kemudian terbalik akibat terkena ombak dari buritan kapal dan air masuk ke dalam kamar mesin.
"Kapal yang dinakhodai Suhenda tersebut diketahui berangkat tanpa SPB dari pelabuhan yang juga belum diketahui asalnya dengan tujuan ke Pulau Tinjil membawa rombongan mahasiswa IPB untuk melakukan studi satwa primata," ujarnya dalam siaran pers Kementerian Perhubungan pada Kamis (19/7/2018).
Die memerinci pada saat kejadian, seluruh penumpang kapal yang berhasil dievakuasi oleh petugas syahbandar Binuangeun telah menggunakan pelampung.
"Dua orang yang meninggal dunia telah diambil keluarganya, sedangkan penumpang yang selamat telah dibawa ke Puskesmas Binuangeun untuk penanganan medis," kata Endang.
Ditjen Perhubungan menyatakan maklumat pelayaran terkait cuaca ekstrem rutin selalu dikeluarkan mengingat gelombang laut yang tinggi di perairan Indonesia yang harus diwaspadai oleh para nakhoda kapal.
Maklumat itu mengingatkan agar nakhoda selalu memerhatikan faktor cuaca sebelum berangkat dan mengutamakan keselamatan pelayaran tanpa kompromi.