Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kendaraan Bisa Melonjak US$83 Miliar Karena Tarif Trump, Produsen Otomotif Amerika Berteriak

Kelompok produsen otomotif di Amerika Serikat (AS) berencana mengajukan aduan kepada Departemen Perdagangan AS pada hari ini.
Proses produksi di pabrik perakitan Ford Motor Co. di Louisville, Kentucky/Bloomberg
Proses produksi di pabrik perakitan Ford Motor Co. di Louisville, Kentucky/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok produsen otomotif di Amerika Serikat (AS) berencana mengajukan aduan kepada Departemen Perdagangan AS pada hari ini.

Menurut mereka, pemberlakuan tarif 25% terhadap mobil dan suku cadang impor dapat menaikkan harga kendaraan-kendaraan di AS sebesar US$83 miliar setiap tahun serta pada akhirnya merugikan lapangan pekerjaan.

The Alliance of Automobile Manufacturers, di antaranya terdiri dari General Motors Co, Volkswagen AG, dan Toyota Motor Corp, mengatakan berencana untuk mengeluarkan peringatan tersebut dalam sebuah sesi hearing publik pada Kamis (19/7/2018) waktu setempat.

“Tarif mobil yang lebih tinggi akan merugikan para keluarga dan pekerja Amerika, bersama dengan ekonomi. Itu juga akan menaikkan harga mobil impor hampir US$6.000 dan harga mobil buatan AS sebesar US$2.000,” terang kelompok tersebut dalam pernyataannya yang dirilis Rabu (18/7).

Uni Eropa, Jepang, Kanada, Meksiko, bersama dengan banyak kelompok perdagangan otomotif, Volkswagen, dan serikat pekerja yang tergabung dalam The United Auto Workers berada di antara yang dijadwalkan untuk bersaksi dalan sesi tersebut.

Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Donald Trump pada Mei meluncurkan penyelidikan mengenai apakah kendaraan dan suku cadang impor menimbulkan ancaman keamanan nasional.

Berulang kali Trump mengatakan akan segera mengenakan tarif sebesar 20% atau 25%. Pada Rabu (18/7), Departemen Perdagangan mengatakan bahwa pihaknya belum membuat keputusan apa pun terkait hal ini dan berupaya untuk menyelesaikan penyelidikan ini dalam beberapa bulan.

Industri otomotif telah bersatu dalam kampanye berskala penuh untuk menentang tarif tersebut. Perusahaan-perusahaan menyampaikan peringatan akan melambatnya penjualan mobil akibat harga yang lebih tinggi, kehilangan pekerjaan, serta berkurangnya pengeluaran untuk mobil.

Melalui sebuah surat elektronik, Chief Executive Toyota Amerika Utara, Jim Lentz, mengatakan kepada diler-diler perusahaan bahwa Toyota dan seluruh industri otomotif menghadapi ancaman kebijakan publik yang sangat berisiko.

“[Ancaman itu berupa] potensi tarif 25% terhadap semua mobil dan suku cadang otomotif yang diimpor. Kami membutuhkan ANDA untuk membantu kami memenangkan perjuangan ini!” tulis Lentz, seperti dikutip Reuters.

Bulan lalu, GM memperingatkan bahwa tarif yang lebih tinggi dapat membebani lapangan pekerjaan serta dapat mengisolasi perusahaan-perusahaan AS dari pasar global.

Dalam kesaksiannya yang dipersiapkan untuk sesi hari ini, John Bozzella, mengepalai Association of Global Automakers, yang mewakili Honda Motor Co, Hyundai Motor Corp, dan produsen mobil asing lainnya, mengatakan bahwa sejauh ini tidak jelas terurai penjelasan bagaimana produksi komersial dari mobil dan truk berkaitan dengan keamanan nasional AS.

Di sisi lain, banyak juga produsen mobil yang memilih untuk tidak memberi kesaksian di sesi tersebut karena mereka yakin keputusan Trump untuk mengenakan tarif tidak akan dapat digoyahkan.

Beberapa pejabat pemerintahan Trump sebelumnya telah menyatakan bahwa ancaman pengenaan tarif itu adalah taktik untuk memenangkan konsesi dalam diskusi-diskusi perdagangan, termasuk renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper