Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citilink Indonesia Layani 9 Juta Penumpang Dalam 6 Bulan

Citilink Indonesia, maskapai berbiaya hemat (low cost carrier/LCC), mengaku jumlah penumpang selama semester I/2018 mencapai 9 juta orang dan optimistis hingga akhir tahun bisa mencapai 15 juta orang.
Pesawat Citilink bersiap lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/9)./JIBI-Rachman
Pesawat Citilink bersiap lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/9)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Citilink Indonesia, maskapai berbiaya hemat (low cost carrier/LCC), mengaku jumlah penumpang selama semester I/2018 mencapai 9 juta orang dan optimistis hingga akhir tahun bisa mencapai 15 juta orang.

Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo mengatakan tren pertumbuhan jumlah penumpang pada dua bulan terakhir, yakni Mei dan Juni mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Rata-rata dari 900.000 penumpang menjadi 1 juta penumpang.

"Semester pertama jumlah penumpang sudah sekitar 8 sampai 9 juta. Kami optimistis target 15 juta pada akhir tahun bisa tercapai," kata Juliandra, Selasa (17/7/2018).

Dia menambahkan tahun lalu maskapai baru bisa mencapai 9 juta orang pada September. Capaian tahun ini menjadi sinyal positif terhadap kinerja perusahaan.

Selain itu, jumlah penumpang saat peak season Lebaran mencapai 1,2 juta. Lebih tinggi dibandingkan dengan musim Lebaran sebelumnya yang hanya 1 juta.

Pertumbuhan jumlah penumpang tersebut dipengaruhi oleh ekspansi rute dan penambahan frekuensi terbang. Selain itu, peningkatan utilitas menjadi 9 jam per hari juga menjadi prioritas tahun ini.

Citilink sudah melayani lebih dari 278 frekuensi penerbangan dari 71 rute ke 34 kota baik domestik maupun internasional. Hingga saat ini jumlah armada yang dimiliki adalah 45 unit Airbus A320 dan 5 unit Airbus A320 Neo.

Sebelumnya, pada awal Februari 2018 Citilink berhasil meraih predikat sebagai LCC bintang empat di dunia dari Skytrax, sebuah lembaga pemeringkat industri penerbangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper