Bisnis.com, JAKARTA – Produksi minyak Blok Cepu akan ditingkatkan hingga menjadi 220.000 barel per hari pada 2019.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengatakan bahwa penambahan produksi pada tahun depan ini sebagai bagian dari upaya optimalisasi lapangan dan blok migas yang masih eksis.
“Kita memang rencana akan menambah sampai 220.000 [barel per hari/bph]. Arahannya begitu. Secara time frame tahun depan sih,” ujarnya ketika ditemui di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti dikutip pada Kamis (12/7/2018).
Menurutnya, ada potensi penambahan produksi minyak dari pengembangan lapangan baru yakni Kedung Keris. Penambahan produksi ini juga dinilai masih aman. Masa produksinya pun tidak berkurang karena ada tambahan cadangan.
Peningkatan produksi ini, sambung dia, juga tidak akan berdampak pada naiknya biaya karena tidak ada penambahan fasilitas. Optimalisasi fasilitas produksi yang ada saat ini akan dilakukan secara aman.
Seperti diketahui, hak kelola Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina EP Cepu (PEPC) di Blok Cepu sekitar 45%. Sisanya, hak kelola dimiliki oleh ExxonMobil sebesar 45% - sekaligus sebagai operator – dan Badan Kerjasama Blok Cepu 10%.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi produksi siap jual (lifting) minyak dari Blok Cepu pada semester I/2018 tercatat paling tinggi.
Dengan capaian 209.922 bph atau sekitar 102,4% dari target 205.000 bph, capaian lifting Blok Cepu menyalip lifting Blok Rokan yang tercatat sebesar 207.148 bph atau sekitar 97% dari target 213.551 bph.
Selain itu, lifting Blok Cepu tahun ini diproyeksi mencapai 210.285 bph atau 102,6% dari target. Sementara, lifting Blok Rokan milik KKKS PT Chevron Pacific Indonesia ini diprediksi hanya mencapai 205.952 bph atau 96,4% dari target.