Bisnis.com, JAKARTA – PT Damai Putra Group mengaku segera merilis mal baru untuk memenuhi kebutuhan para penghuni di Kota Harapan Indah, Bekasi Jawa Barat.
Presiden Direktur PT Damai Putra Group, Johanes Mardjuki mengatakan tahun depan mulai membangun mal baru di Kota Harapan Indah. Dia berencana membangun mal tersebut dengan total investasi sekitar Rp400 miliar.
“Nanti kita ada 2-3 tahap. Dan tahap satu dulu nanti. Total investasi Rp400 miliar untuk satu mall,” ungkap Johanes beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, mall yang ada saat ini diprediksi tidak akan mencukup dengan jumlah penghuni di Kota Harapan Indah. Johanes menyebut perusahaan memiliki total luas lahan sebanyak 2.200 hektare dan baru 700 hektare yang dibangun oleh perseroan. Masih tersisa 1.500 hektare lagi yang akan dibangun sebagai perluasan dari Kota Harapan Indah.
“Luas lahan sekitar 6 hektar, posisinya di Kota Harapan Indah masuk ke distrik dua. Di CBD,” sambungnya.
Johanes menerangkan, di Kota Harapan Indah saat ini ada ada 25.000 kepala keluarga. Oleh sebab itu harus ada strategi mumpuni untuk menjamin mal ini tetap ramai pada hari-hari biasa atau weekday. Dia beralasan, mal cenderung mengalami kenaikan ketika hari-hari akhir pekan atau weekend seperti Sabtu dan Minggu.
Baca Juga
Dia juga menerangkan, konsep mal yang akan dibangun nantinya adalah lifestyle mall, yang mana porsi terbesar yang akan diutamakan adalah food and beverages serta cinema. Konsep pembangunan ini akan bekerjasama dengan perusahaan desain asal Inggris yaitu Benoy.
Selain membangun mal, Johanes juga menyebut bahwa perusahaan segera menambah satu hotel bintang tiga di Kota Harapan Indah. Saat ini di Kota Harapan Indah telah tersedia hotel bintang empat, yakni Santika Hotel.
Menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto dalam hasil riset kuartal II/2018, bisnis ritel di Jakarta mengalami stagnansi. Dia menyebut, berdasarkan data dari sejumlah asosiasi perusahaan ritel, kenaikan transaksi ritel sempat terjadi pada saat Ramadan dan Lebaran. Dia memprediksi angka ini akan meningkat kembali seiring dengan libur sekolah dan Asian Games pada Agustus mendatang.
“Saat ini pemilik-pemilik shopping centre juga banyak yang melakukan pembaharuan komposisi supaya lebih dinamis dengan perkembangan ritel di Indonesia,” ujar Ferry.
Dia menegaskan, saat ini ada kecenderungan ukuran ritel mengecil, dan ada kecenderungan untuk disewakan. Kondisi ini mendongkrak harga sewa. Selain itu, dalam konteks bisnis ritel saat ini Ferry menilai semakin banyak tenant baru dengan mengusung produk-produk lifestyle.
“Kebutuhan rumah tangga juga akan terus menjadi penggerak permintaan ritel,” tutur Ferry.