Bisnis.com, JAKARTA - Investor asal India akan menanamkan modalnya sebesar US$125 juta atau setara dengan Rp1,79 triliun untuk membangun pabrik gula berkapasitas 10.000 TCD dan pembangkit tenaga listrik 25MW di Seram Bagian Barat, Maluku.
Investor tersebut berdiri sebagai PT Hermes Sugar Indonesia dengan induk perusahaan Hermes Distillery Pvt. Ltd. Yang berlokasi di India. Corporate Director Hermes Sugar Indonesia Parekat Vyat Shivanand mengatakan rencana tersebut masih dalam studi kelayakan (feasibility study), namun dia optimistis proyek pembangunan pabrik gula ini akan terwujud.
Shiva, begitu dia disapa, mengatakan dari segi perijinan pemerintah, dia tidak menemukan kendala dan hambatan. Pemerintah dia katakan kooperatif dalam rencana pembangunan pabrik tersebut. Dari segi geospasial calon lokasi perkebunan dan iklim pun tidak ada kendala dan cocok untuk menanam tebu sama seperti di India. Dia optimistis dapat membangun perkebunan tebu di Timur Indonesia.
“Yang paling penting bagi kami adalah hak menggunakan lahan untuk perkebunan dan pembangunan pabrik, terimakasih pada pemerintah kami telah diberikan kesempatan tersebut,” katanya pada Selasa (10/7/2018).
Shiva mengatakan PT. Hermes Sugar Indonesia berencana membangun pabrik gula berkapasitas 10.000 TCD yang terintegrasi dengan pembangkit listrik sebesar 25MW per hari dari hasil pengompresan uap panas hasil pembakaran bagasse (Co-Generation of Electricity). Dari 25MW yang dihasilkan oleh PT. Hermes Sugar Indonesia, 15MW akan digunakan oleh pabrik untuk menjalankan operasi sedangkan sisa 10MW akan dijual kepada PLN. Dalam hal ini, PLN Seram katanya sudah membuat kesepakatan dan tinggal menunggu persetujuan pusat supaya tidak ada kesalahpahaman.
Shiva mengatakan rencananya pabrik gula akan beroperasi selama 180 hari dalam setahun. Pemerintah kabupaten Seram mengalokasikan lahan seluas 25.000 ha untuk perkebunan tebu perusahaan. 80% akan menjadi perkebunan inti (nucleus) dan 20% sisanya akan menjadi perkebunan plasma. Pabrik gula tersebut juga akan menyedot pekerja dari lokasi sekitar sebanyak 300-400 orang.