Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Limbah Kayu Karet Banyak Diminati

Kayu karet bekas peremajaan diyakini memiliki harga yang tinggi dan diminati oleh industri.
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA - Kayu karet bekas peremajaan diyakini memiliki harga yang tinggi dan diminati oleh industri.

Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Aziz Pane mengatakan harga kayu karet itu sedang bagus dan diincar banyak orang jadi tidak perlu khawatir tentang penjualannya. "Harga kayu karet itu bagus nggak perlu diekspor, karena dalam negeri banyak sekali orang mau kayu karet itu," katanya kepada BIsnis, belum lama ini.

Namun, kualitas kayu karet yang terbaik adalah milik perkebunan swasta dan negara. Sementara kayu karet milik perkebunan rakyat dia nilai kurang bagus karena tidak terlalu dirawat.

Selain itu pemerintah juga dianggap kurang memperhatikan komoditas karet pada tahun ini. Aziz mengatakan hal tersebut terbukti dari APBN-P tahun ini untuk komoditas karet saja Rp0, karena lebih dialokasikan kepada komoditas padi, jagung, kedelai.

Aziz mengatakan kalau produksi meningkat dan suplai ke pasar semakin banyak maka harga akan turun . “Jadi sebaiknya dalam situasi sekarang kita membenahi diri dulu sampai pasar membaik kita bisa lebih berperan,” katanya.

Sementara itu di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto mengatakan kayu karet potensial sekali untuk industri Medium Density Fireboard (MDF).

"Banyak yang membutuhkan [kayu karet] saat ini," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper