Bisnis.com, JAKARTA -- Pihak Freeport-McMoRan Inc. dinilai memiliki kompetensi untuk banyak terlibat dalam kegiatan pertambangan PT Freeport Indonesia. Namun, yang memegang kendali idealnya ada di pihak nasional.
Pengamat energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan Freeport telah sepakat untuk melepas sahamnya hingga 51%. Dengan demikian, pengendalian operasi ada di tangan pihak nasional.
"51% sudah tidak bisa ditawar. Dari sisi teknis, Freeport memang perlu terlibat untuk kegiatan penambangannya. Tapi, yang mengendalikan dan mengambil keputusan tetap kita," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/7/2018).
Dia menjelaskan kontrol tersebut bisa tecermin dari pemilihan direksi dan komisaris setelah proses divestasi selesai. Menurutnya, pihak nasional harus dominan.
"Sepertinya masih ada perdebatan soal direksi. Yang jelas, bagaimana nanti hasilnya Indonesia harus dominan," tuturnya.