Bisnis.com, JAKARTA—Daiwa House, pengembang asal Jepang akan memulai pembangunan proyek residensial pertamanya di Indonesia pada Juli 2018.
Daiwa House telah membentuk anak usaha patungan bernama PT Sayana Integra Properti, dengan menggandeng BUMN Jepang, Jepang Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) serta pengembang lokal Trivo Group. Mayoritas kepemilikan saham berada pada Daiwa.
Senior Executive Officer Daiwa House, Nobuya Ichiki mengatakan bersamaan dengan dimulainya groundbreaking pada 21 Juli 2018 nantinya, maka perusahaan juga sekaligus memulai pemasaran secara resmi. Saat ini kata dia perusahaan baru mengantongi surat pernyataan minat pembelin dari sejumlah konsumen.
Melalui pengembangan konsep Transit Oriented Development, maka proyek yang berlokasi di Jakarta Timur itu akan terintegrasi dengan Light Rail Transit. Perusahaan optimistis membangun residensial pertama dengan konsep ini lantaran telah punya pengalaman di Negeri Sakura.
Sasarannya adalah kaum milenial Indonesia, karena perusahaan telah melakukan survei bahwa milenial Indonesia memiliki kesulitan dalam memiliki hunian. Terutama karena Daiwa juga menggandeng BUMN Jepang, maka misi mereka serupa. Harga yang ditawarkan perusahaan adalah Rp20 juta per meter persegi.
“Kami tentunya akan memperhatikan skema cara bayar untuk konsumen. Kami telah bekerja sama dengan bank ternama untuk bisa memberikan cicilan per bulan senilai Rp4 juta—Rp5 juta. Harga Rp20juta per meter persegi. ,”katanya Selasa (3/7/2018).
Baca Juga
Proyek kawasan terpadu seluas 10 ha inii rencananya akan merangkum 12 menara kondominium dan 2 tower komersil. Keseluruhan proyek diperkirakan rampung pada 2024.
Pada tahap satu, Sakura Garden City akan membangun 4 menara strata apartemen Middle Grade & Ruko Retail Promenade yang akan dilanjutkan tahap kedua dengan membangun 4 Tower Kondominium Middle-Up Grade.
Kemudian pada tahap ketiga akan membangun 4 Tower High End Luxury Suites dan tahap terakhir akan membangun 1 Gedung Perkantoran dan 1 Gedung Hotel Bintang 4.
Perusahaan pengembang dan kontraktor Jepang ini tahun lalu mencatatkan penjualan $31 miliar. Ekspansi bisnis pertamanya ke Indonesia dimulai sejak 2012 dengan mengakuisisi 10% saham “PT. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) ”, yang merupakan anak perusahaan dari“ Argo Manunggal Group.
Selanjutnya pada 2014, perusahaan bergabung dengan BEST mendirikan perusahaan pengembangan gudang Logistik, “PT. Daiwa Manunggal Logistik Properti ”(DMLP). Gudang pertama selesai pada Juni 2016, dan beroperasi penuh pada Oktober 2016 dikawasan MM2100 Bekasi Area Industri Cikarang seluas 25.000m2 yang dapat disewakan dengan luasan minimal 5.000m2 sampai dengan 25.000 m2.
Proyek kedua pergudangan pun menyusul akan diluncurkan pada 2017. “Sekarang kami juga siap untuk memenuhi kebutuhan logistik yang sedang booming di Indonesia,”imbuhnya.
Kemudian pada 2017, perusahaan mulai malnjutkan mendirikan perusahaan konstruksi Indonesia dengan nama“PT. Daiwa Tetra Manunggal Konstruksi ”(DTMK) dengan grup Manunggal dan PT. Tetra konstruksindo.
Masih pada tahun yang sama, perusahaan juga telah memulai bisnis pengembangan perkotaan, dengan proyek perdana Sakura Garden City yang sebelumnya bernama South East Capital Project.