Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar stabilitas politik nasional terhadap perekonomian serta target penerbitan sertifikat tanah di Indonesia menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (28/6/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Modal Kuat Menjaga Ekonomi. Stabilitas politik nasional terbukti cukup tangguh, terindikasi dari pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang berlangsung aman, lancar, dan damai. Ini merupakan modal kuat bagi perekonomian nasional di tengah guncangan faktor eksternal yang penuh ketidakpastian. (Bisnis Indonesia)
Kesepakatan Freeport Diumumkan Pekan Depan? Hasil perundingan Pemerintah Indonesia dan PT Freeport Indonesia (PTFI)—yang mencakup empat hal, yakni divestasi saham 51%, perpanjangan operasi, pembangunan smelter, dan penerimaan negara— kemungkinan besar bisa diumumkan pada pekan depan. (Bisnis Indonesia)
5 Investor Bidik BRI Agro. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) siap menambah modal melalui mekanisme rights issue dengan nilai sedikitnya Rp2 triliun. Apabila target dana hasil rights issue sesuai target Rp2 triliun tercapai, bank tersebut berharap dapat segera naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan permodalan di atas Rp5 triliun – Rp30 triliun. (Bisnis Indonesia)
Pengetatan Moneter Berpotensi Berlanjut. Demi menjaga stabilitas rupiah dan sentimen investor di tengah gempuran risiko ekonomi global dan pelebaran defisit transaksi berjalan, bank sentral diperkirakan kembali meningkatkan suku bunga acuan. (Bisnis Indonesia)
Pilkada Aman, Pasar Keuangan Tenang. Kemarin, sejumlah daerah di Indonesia menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada). Bertepatan dengan penyelenggaraan pilkada, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah. Cuma, jangan buru-buru menyimpulkan penurunan indeks ini terjadi lantaran pilkada. (Kontan)
Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah Rampung 2025. Pemerintah menargetkan seluruh atau sekitar 126 juta bidang tanah di Indonesia tersertifikasi pada tahun 2025. Penerbitan sertifikat tanah pun terus dikejar setiap tahunnya, di mana tahun lalu sebanyak 5 juta sertifikat, tahun ini ditargetkan 7 juta sertifikat, dan tahun depan diproyeksikan sebanyak 9 juta sertifikat. (Investor Daily)