Bisnis.com, DENPASAR — Maskapai Emirates akhirnya resmi membuka rute penerbangan perpanjangan dari Dubai-Denpasar-Auckland, setelah sebelumnya hanya Dubai-Denpasar.
Maskapai dari Uni Emirat Arab ini akan melayani rute penerbangan ke ibu kota Selandia Baru dari Denpasar sebanyak 1 kali sehari. Hal ini membuat bertambahnya frekuensi penerbangan Emirates menjadi 4 kali sehari, yakni 3 rute menuju Dubai dan 1 rute menuju Auckland.
Pembukaan penerbangan Denpasar (DPS)-Auckland (AKL) dilakukan pada Senin (25/6/2018) malam yang dihadiri Emirates Country Manager Indonesia Rashid Al Ardha, Senior Vice President Badr Abbas Emirates, Staff Ahli Kementerian Perhubungan Buyung Lalana, Staf Ahli Kementerian Pariwisata bidang Aksesbilitas Robert D. Waloni, dan Dirut PT. Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
Maskapai Emirates dengan nomor penerbangan EK-450 rute Dubai-Denpasar mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 20:26 Wita dengan membawa 210 pax dan 5 infant, kemudian dilanjutkan dengan pesawat yang sama tipe boeing 777 seri 300-ER dengan nomor penerbangan EK-450 berangkat menuju Auckland pada pukul 22.16 Wita dengan membawa 103 pax.
GM Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi menyambut baik hal ini. Dia menegaskan dukungan penuh apa yang menjadi program pemerintah untuk menambah target wisman ke Indonesia, yang salah satunya dengan cara membuka rute penerbangan baru.
“Wisatawan asal Selandia Baru pada 2017 mencapai 56.995, kami optimis bahwa rute Auckland ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan asal Selandia Baru. Hingga Bulan Mei 2018 sudah mencapai 32.068 dengan pertumbuhan 22% dari Januari 2018 sampai dengan Mei 2018,” jelasnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (26/6/2018).
Baca Juga
Emirates Senior Vice President Badr Abbas menyatakan bahwa dengan penambahan penerbangan ini dapat meningkatkan potensi ekonomi bagi Indonesia terutama untuk ekspor dan impor komoditas. Rute perpanjangan ini merupakan dukungan terhadap program Kemenpar untuk mendatangkan 17 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2018.